Baghdad (ANTARA News) - Polisi, Senin, menemukan 14 mayat pria yang telah disiksa dan dibunuh dengan gaya hukuman mati di pinggir selatan kota Baghdad, kata satu sumber keamanan. Mayat-mayat trsebut ditemukan di satu tempat yang disebut Tuwairegh dan tergeletak berjajar, katanya. Ahad, polisi menemukan 45 mayat di Baghdad. Puluhan mayat yang telah disiksa dan ditembus peluru ditemukan setiap pekan di Baghdad. Orang-orang itu tampaknya dibunuh dari bentrokan antar-aliran. Sebelumnya beberapa pria bersenjata menculik wakil menteri kesehatan Irak dari kediamannya di wilayah Sunni di Baghdad, Ahad, sementara tak kurang dari 54 orang tewas dalam serangan di seluruh negeri tersebut. Kerusuhan meletus saat Menteri Luar Negeri Walid Muallem dari tetangga Irak, Suriah, memulai kunjungan bersejarah ke Baghdad, yang pertama sejak mantan pemimpin Irak Saddam Hussein digulingkan pada 2003. Dalam operasi nekad siang hari, beberapa pria bersenjata --sebagian memakai seragam pasukan keamanan-- menculik Ammar Al-Assafar, pengikut Syiah, dari rumahnya di wilayah Sunni di Baghdad, Adhamiyah, kata satu sumber keamanan. Penculikan Al-Assafar juga terjadi setelah penculikan lima warganegara Barat di Irak selatan, Kamis, dan penculikan massal terhadap puluhan orang dari gedung kementerian di Baghdad pekan lalu. Serangan paling brutal hari itu terjadi ketika seorang pembom bunuh diri yang berpura-pura menjadi kontraktor yang mencari kekerja dan meledakkan dirinya di antara kerumunan orang di kota kecil Hilla, yang kebanyakan penduduknya berfaham Syiah di sebelah selatan ibukota Irak tersebut, sehingga menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 44 orang, kata polisi. Peristiwa itu adalah penculikan pejabat paling tinggi sejak anggota parlemen dari kubu Sunni Taisheer Al-Mashhadani diculik pada 1 Juli, kejadian yang diduga dilakukan oleh anggota milisi Syiah. Ia diculik bersama dengan tujuh pengawalnya tapi belakangan dibebaskan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006