Sydney (ANTARA News/dpa) - Seorang bayi yang diberikan separuh tablet ekstasi oleh orang tuanya yang sedang berlibur mengalami cardiac arrest dan terpaksa dibuat dalam kondisi koma demi menyelamatkan jiwanya, demikian menurut kesaksian di sebuah pengadilan Australia, Selasa.

Pasangan dari Melbourne itu, dalam usia dua puluh tahunan, menghadapi tuduhan membahayakan jiwa anaknya secara mengerikan dan memiliki obat-obatan berbahaya.

Bayi mereka yang baru berusia dua bulan itu tetap dalam kondisi serius,  namun tetap stabil, di sebuah kawasan liburan Cairns, Queensland.

Cardiac arrest, yakni berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba, disebabkan oleh kekacauan arus listrik jantung yang memacu bilik jantung berdenyut sangat cepat dan tidak teratur (ventricular fibrillation - VF).

Akibatnya, dinding bilik jantung hanya bergetar dan tidak mampu memompa darah, sehingga terjadi kegagalan organ-organ vital. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2009