Bandung (ANTARA News) - Akibat tertutupnya Bandara Halim Perdanakusuma karena kedatangan Presiden Amerika George Walker Bush di Indonesia, penerbangan dari Bandung ke Jakarta dan juga sebaliknya lumpuh total. sehingga sekitar enam kali penerbangan dari dua maskapai yang ada lumpuh total. Airport Manager Merpati Bandung, Dwi Wasono, Senin, di Bandung mengatakan, penerbangan Bandung - Halim yang biasanya dilakukan dua kali dan juga dua kali dari Halim ke Bandung dalam sehari untuk Senin ini tidak dapat beroperasi sehingga diperkirakan kerugian yang dialami sekitar Rp38 juta. Terkait dengan lumpuhnya penerbangan dari dan ke Bandung ini, Dwi menilai sangat aneh dan berlebihan. "Sesuai dengan aturan yang biasanya diberlakukan di bandara manapun jika ada VVIP Flying maka bandara akan lumpuh selama 45 menit saja dan setelahnya bandara dapat beroperasi kembali", katanya kepada wartawan. Tetapi, lanjutnya, hanya di Indonesia saja yang memberlakukan tidak beroperasi selama 1 X 24 jam. "Di bandara manapun di seluruh dunia tidak ada yang seperti ini," ungkapnya. Dwi menjelaskan pada 16 November hingga 18 November kemarin, Merpati masih tetap beroperasi tetapi pesawat tidak bisa menginap di Halim. Sedangkan sejak hari Minggu (19/11) dan Senin ini tidak ada kegiatan operasional apapun di Halim selain menyambut kedatangan Bush. Kerugian yang dialami Merpati dalam sehari ini, katanya, dihitung dari jumlah kursi yang biasanya penuh yaitu sekitar 38 kursi dengan harga tiket sebesar Rp250.000 dengan jumlah empat kali penerbangan Bandung-Halim dan Halim-Bandung. Lumpuhnya penerbangan juga berimbas ke Maskapai Penerbangan Deraya yang setiap harinya mempunyai jadwal penerbangan satu kali Bandung-Halim dan satu kali dalam sehari dari Halim ke Bandung dengan harga tiket yang dijual senilai Rp245.000. "Penerbangan Deraya tidak hanya lumpuh pada Senin ini tetapi sejak Sabtu (18/11) kemarin, Deraya juga tidak beroperasi", ujar Distrik Manager Deraya Bandung, Lilik Antony.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006