Pekanbaru (ANTARA News) - TNI AU akan membentuk Panitia Penyelidik Penyebab Kecelakaan Pesawat Terbang (P3KPT) untuk mencari penyebab jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 209 dengan nomor seri TT 0207 milik TNI AU yang diterbangkan oleh Mayor (Pnb) M Dadang dari Lanud Pekanbaru. "Kami akan membentuk P3KPT untuk menyelidiki jatuhnya pesawat yang sementara ini diduga akibat kerusakan mesin," kata Pangkoops TNI AU I Wilayah Barat, Marsekal Muda Gandjar Wiranegara di Pekanbaru, Selasa. Ia menjelaskan pembentukan tim tersebut terkait jatuhnya pesawat Hawk 209 dengan posisi badan pesawat terbalik, roda pesawat berada diatas di ujung landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Ia mengatakan, tim terdiri dari para ahli yang akan menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat dari tiga faktor yakni media, materiil, dan manusia. Faktor media yakni menyelidiki operasi dari pengawas lalu lintas udara yang ada di bandara atau Lanud Pekanbaru. Faktor materiil yakni menyelidiki riwayat dari pesawat Hawk 209 yang berasal dari Inggris. Sedangkan faktor manusia, yakni tim dokter yang akan menyelidiki riwayat hidup dari penerbang yaitu Mayor Dadang mulai sejak lulus dari pendidikan hingga sekarang. Ia mengatakan, tim tersebut akan bekerja dalam waktu dekat ini, dan apabila faktor kesalahan terletak pada manusianya dalam hal ini penerbang maka pihaknya akan memberikan suatu finalti. "Saya rasa bukan faktor manusianya, karena ia melakukan pendaratan sudah sesuai prosedur yang ditetapkan. Kemungkinan besar penyebab jatuhnya pesawat adalah kerusakan mesin," katanya. Apabila benar terbukti, kecelakaan terjadi akibat kerusakan mesin, maka pihaknya akan melaporkan pada pabrik yang membuatnya agar dapat dicarikan jalan keluarnya, dan diinformasikan kepada pemilik pesawat dengan jenis yang sama mengenai penyebab tersebut agar tidak terjadi peristiwa serupa dikemudian harinya. Selain itu, panglima menjelaskan, penerbang pesawat tempur yang jatuh, yakni Mayor Dadang sudah memiliki jam terbang sebanyak 3.000 jam. Dapat dikatakan bahwa sang pilot cukup senior dibidangnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006