Pekanbaru (ANTARA News) - Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoops-AU) I Wilayah Barat, Marsekal Muda Gandjar Wiranegara, di Pekanbaru, Selasa, minta maaf kepada wartawan terkait dengan perampasan kamera milik sejumlah wartawan yang ingin meliput peristiwa jatuhnya pesawat tempur milik TNI AU. "Kami minta maaf kepada semua pihak atas peristiwa perampasan kamera milik wartawan, hal tersebut semata-mata dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran pemberitaan," kata Ginandjar. Sejumlahwartawan, termasuk ANTARA News, dilarang melakukan peliputan oleh para prajurit TNI AU ketika mereka berada di lokasi kejadian di ujung landasan pacu bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Menurut Pangkoops, TNI AU tidak bermaksud menutup-nutupi peristiwa tersebut dan pihaknya sengaja menggelar konferensi pers yang dipimpinnya langsung untuk memperjelas kejadian dan penyebab kecelakaan sebenarnya agar tidak terjadi kekeliruan pemberitaan di media. Pangkoops menjamin kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Menurut dia, pemberitaan tentang kondisi serta jumlah pesawat merupakan suatu kerahasiaan, karena menyangkut alat pertahanan negara. Mengenai Kamera dan "memory card" milik beberapa wartawan yang sempat dirampas oleh anggota TNI-AU, kata Gandjar, sudah dikembalikan kepada wartawan bersangkutan, namun gambar di dalam kamera telah dihilangkan untuk menjaga rahasia negara. Ia mengakui, pesawat naas dengan posisi terbalik, roda di atas, itu telah ditutupi parasut dan akan dievakuasi Rabu. (*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006