Spin Boldak, Afghanistan (ANTARA News) - Taliban berikrar akan melakukan serangan baru terhadap pasukan asing di Afghanistan ketika musim dingin berakhir awal tahun depan, kata seorang komandan penting Taliban, Rabu. Taliban tahun ini melancarkan serangan paling keras terhadap pasukan pemerintah dan tentara asing sejak kelompok itu digulingkan dari kekuasaan akhir tahun 2001, tetapi serangan itu berkurang dalam pekan-pekan belakangan ini. Menurut pasukan NATO di Afghanistan, hal tu disebabkan Taliban banyak mengalami korban, terutama dalam pertempuran di selatan September lalu. Tapi komandan Taliban Mulah Dadullah mengatakan serangan mereka mereda karena musim dingin yang keras di Afghanistan dimulai lebih awal daripada biasanya. "Taliban sedang menyusun strategi kami untuk melancarkan serangan terhadap pasukan pendudukan AS dan NATO musim panas mendatang. Bunuh diri dan serangan -serangan lain akan ditingkatkan apabila cuaca lebih panas," kata Dadullah kepada Reuters melalui telepon dari satu lokasi yang tidak disebutkan. "Sulit untuk tinggal lebih lama di gunung-gunung dalam musim dingin dan karena itu, seperti tahun-tahun sebelumnya, serangan-serangan Taliban dikurangi," kata Dadullah. Musim dingin terjadi awal tahun in dengan hujan es turun di lembah-lembah dan sejumlah tempat yang lebih tinggi di sebagian besar negara itu dalam hari-hari belakangan ini. Dadullah mengatakan pemimpin Taliban yang buron Mullah Muhammad Omr berada di Afghanistan , mnemimpin langsung pemberontakan bersama dengan para komandan lainnya. Afghanistan mengatakan Omar dan para anggota penting Taliban lainnya memimpin pemberotnakan dari tempat-tempat persembunyian di sepanjang perbatasan di Pakistan. Pakistan mengatakan tidak ada para pemimpin Taliban di sini. Lebih dari 3.700 orang tewas di Afghanistan tahun ini, demikian menurut sebuah laporan yang disusun para pejabat Afghanistan dan luar negeri baru-abru ini. Sebagian besar korban adalah gerilyawan Taliban tapi lebih dari seperempat dari mereka adalah warga sipil. Lebih dari 150 tentara asing juga tewas, sebagian besar dari mereka adalah tentara Amerika, Inggris dan Kanada. Pertempuran hebat terutama terjadi di propinsi-propinsi selatan yaitu Helmand dan Kandahar. NATO mengatakan ratusan gerilyawan Taliban tewas dalam serangan dua pekan di Kandahar September lalu. Lebih dari 40.000 tentara asing berada di Afghanistan, paling banyak sejak pasukan pimpinan AS mengguligkan Taliban dalam beberapa pekan setelah serangan 11 September 2001 di AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006