Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Dito Ganinduto menyesalkan terjadinya ledakan pipa gas milik PT Pertamina yang terletak di dekat pusat semburan lumpur Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, Rabu malam. "Kami sesalkan kejadian ini. Kenapa Timnas (Tim Nasional Penanggulangan Luapan Lumpur Sidoarjo) tidak mengantisipasi prosedur keselamatan sedari awal misalkan dengan memindahkan pipa gas," katanya di Jakarta. Menurut dia, Timnas harus bertanggung jawab penuh atas kejadian yang telah menewaskan sedikitnya dua orang tersebut. "Kami akan panggil Timnas pada Senin (27/11) depan," kata Dito yang merupakan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar tersebut. Kepala Divisi Humas Pertamina Toharso membenarkan, pipa milik Pertamina yang meledak tersebut. "Ya, benar pipa gas itu milik Pertamina. Meledak kira-kira pukul 20.05 WIB (Rabu) malam ini," katanya singkat. Ia enggan memberi keterangan lebih lanjut karena tim Pertamina tengah berada di lokasi dan melakukan penyelidikan. Sementara itu, Juru bicara Timnas Rudi Novrianto kepada wartawan ANTARA Biro Surabaya mengatakan, ledakan pipa gas diduga akibat terjadi pergerakan tanah di lokasi yang meningkatkan tekanan, sehingga mendorong kuat pipa gas tersebut. "Memang terjadi kebakaran hebat. Namun, hanya sebentar saja karena 1-2 menit aliran gas sudah ditutup," katanya. Ledakan dan kebakaran hebat di dekat pusat semburan lumpur terjadi sekitar pukul 20.05 WIB. Saksi mata mendengar tiga ledakan dengan api yang membubung tinggi. Akibat ledakan tersebut, sedikitnya enam orang meninggal dunia, termasuk Danramil setempat Kapten Afandi yang sedang patroli bersama anggotanya ketika peristiwa terjadi.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006