Surabaya (ANTARA News) - Proses pencarian dan evakuasi melalui udara terhadap korban ledakan pipa gas di sekitar semburan lumpur panas Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, Jatim, Kamis pagi, terpaksa dihentikan, karena kondisi udara sangat panas akibat semburan lumpur yang membesar. Wartawan ANTARA dari Porong melaporkan helikopter milik tim Badan SAR Nasional Skuadron Udara 400 Lanudal Juanda tidak berhasil mendapati sejumlah korban yang belum ditemukan dan diduga terjebak di dalam lumpur. Tim SAR kesulitan mendekati sekitar lokasi semburan, karena kondisi udara cukup panas dan semburan lumpur yang terus membesar. Dari pantauan udara terlihat tanggul utama penahan semburan lumpur jebol, sehingga lumpur meluap ke arah utara atau "Relief Well" dan melanda ruas jalan tol Porong-Gempol hingga setinggi sekitar tiga meter. Selain itu, sejumlah mobil dan alat berat yang berada di sekitar kolam penampungan juga ikut terendam. Hingga saat ini, sedikitnya tujuh korban tewas dalam musibah ledakan pipa gas milik Pertamina East Java Gas Pipeline sudah dievakuasi. Diduga masih ada sekitar tiga atau empat korban lain yang hingga kini masih terendam lumpur di sekitar lokasi ledakan dan berusaha dievakuasi tim SAR gabungan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006