Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk menyambut dan merayakan Tahun Baru 2015 dengan "shalawatan" (baca shalawat/doa untuk Nabi Muhammad SAW) dan memperbanyak doa.

"Itu karena Tahun Baru 2015 berdekatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, apalagi kita sedang mengalami musibah jatuhnya pesawat AirAsia," kata Katib/Sekretaris Syuriah PWNU Jawa Timur KH Syafrudin Syarif di Surabaya, Rabu.

PWNU Jatim mengimbau masyarakat, terutama warga NU se-Jatim, untuk mengarahkan penyambutan Tahun Baru 2015 untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan berduka atas musibah AirAsia.

"Rayakan Tahun Baru 2015 dengan memperbanyak shalawat, istighatsah, khatmil Quran di masjid, madrasah atau sekolah, pesantren, kantor NU, dan pusat-pusat kegiatan masyarakat, sehingga Tahun Baru 2015 juga menambah syiar Islam," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan pemerintahannya meniadakan pesta malam tahun baru untuk berempati dan berkabung terkait musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.

"Sudah ditulisi dan kita awali, seperti di panggung depan Grahadi bahwa tidak ada pesta karena masa berkabung terkait adanya kecelakaan pesawat AirAsia," kata Soekarwo.

Oleh karena itu, acara Tahun Baru yang digelar Pemerintah Provinsi Jatim akan diisi dengan doa bersama bagi korban jatuhnya kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 serta sujud syukur datangnya Tahun 2015.

Senada dengan itu, Pemerintah Kota Surabaya membatasi kegiatan hiburan "Car Free Night" (CFN) dalam pergantian tahun yang digelar di sejumlah jalan protokol sebagai bentuk keprihatinan dan duka atas musibah jatuhnya pesawat AirAsia.



Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014