Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus mengupayakan untuk menemukan perekam data penerbangan (FDR) di dalam kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang diperkirakan tenggelam di sektor 5 atau sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"KNKT bekerja sama dengan Basarnas untuk menemukannya," kata Kepala KNKT Tatang Kurniadi saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan tim dari KNKT terjun bersama tim gabungan SAR untuk mendapatkan FDR tersebut. Hingga kini, kotak hitam pesawat belum ditemukan.

KNKT sendiri memakai enam "pinger detector" yang dipakai untuk mencari sinyal darurat kotak hitam.

Sementara itu, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan kotak hitam pesawat itu tidak boleh disentuh oleh siapapun kecuali yang berwenang, yaitu tim KNKT. Alasannya, dia enggan mengambil risiko terkait kotak hitam.

Jika tim SAR menemukan kotak hitam, kata Bambang, mereka hanya boleh memberitahukan lokasi bukan langsung mengangkatnya dari dasar Selat Karimata.

"Kotak hitam itu wewenangnya di luar tugas Basarnas. Sepengetahuan saya blackbox itu mengharuskan perlakuan khusus. Kalau ditemukan, maka satuan pengevakuasi tidak boleh mengangkatnya karena dikhawatirkan bisa rusak."

"Jika tim SAR menemukannya, mereka cukup menginfokan saja. FDR itu akan dieksekusi oleh KNKT karena harus diangkat dan dimasukkan pada tempat khusus," kata dia. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014