Sidoarjo (ANTARA News) - Ledakan hebat pipa gas milik Pertamina di sekitar pusat semburan lumpur panas Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, mengakibatkan jalur tol di KM 38 mengalami patah selebar 3-5 meter. Pantauan ANTARA News di lapangan, Jumat menyebutkan, kondisi patahan di jalan tol itu tampak jelas dari sebuah mobil dump truk yang tenggelam 3-5 meter. Kasi Perawatan Jalan Tol, Widarto, saat dihubungi membenarkan terjadinya patahan di lokasi jalur tol KM 38.400, yang diakibatkan amblesnya permukaan tanah, sehingga konstruksi jalur tol ikut mengalami penurunan. Ia mengaku, sebelumnya terjadi penurunan dan ledakan dahyat yang menewaskan belasan petugas Jasa Marga, TNI serta kepolisian ini, kondisi jalan tol beberapa kali mengalami ketidakstabilan lapisan tanah. "Kemungkinan besar di bawah lapisan jalur tol mengalami penurunan, sehingga konstruksi jalur tol menjadi ikut ambles dan terjadi patahan-patahan," katanya. Kepastian terjadinya patahan ini, juga dibenarkan beberapa pekerja yang selamat saat terjadi ledakan pipa gas, Rabu (22/11) malam. Sebab, sebelum terjadi ledakan dasyat itu, tanah lapisan tol tiba-tiba mengalami ambles sepanjang 3-5 meter. "Lokasi tanah di bawah jalur tol, kemungkinan mengalami penurunan dan menekan pipa gas yang ditanam ddi bahu jalur tol, sehingga pipa tidak kuat menanggung beban dan patah," kata beberapa pekerja yang selamat dari bencana ledakan tersebut. Akibat kerusakan parah jalur tol ini, membuat jalan bebas hambatan ini belum bisa difungsikan dalam jangka waktu lama. Selain mengalami patahan, sebagian jalur tol juga sudah terendam banjir lumpur hingga sedalam lebih tiga meter.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006