Mosul (ANTARA News) - Dua pembom bunuh diri, satu di sebuah mobil dan yang lainnya memakai sebuah rompi, menewaskan 22 orang dan mencederai 26 lainnya di sebuah pasar distrik Syiah, kota Tal Afar, Irak utara, Jumat, kata polisi. Ledakan-ledakan itu terjadi sehari setelah serangan paling banyak menelan korban jiwa sejak invasi AS tahun 2003, di mana 202 orang tewas akibat ledakan-ledakan di sebuah perkampungan Syiah di Kota Sadr, Baghdad. Para pejabat di rumah sakit utama Tal Afar mengatakan mereka menerima 17 mayat, dengan 45 lainnya cedera. Mereka mengatakan jumlah korban bisa meningkat. Polisi di ibukota wilayah itu , Mosul mengatakan bom-bom itu meledak di sebuah pasar, dekat tempat penjualan kendaraan. Tal Afar, dekat dengan perbatasan Suriah, pernah menjadi pangkalan kelompok garis keras Sunni yang punya hubungan dengan Al Qaeda. Kota itu pada tahun lalu dipertahankan sebagai satu contoh keberhasilan operasi-operasi kontra pemberontakan oleh militer AS. Tal Afar sebagian besar dihuni etnik Turkmen yang berbahasa Turki yang berbeda antara kepercayaan dengan Syiah dan Sunni. Sejumlah warga Sunni di Tal Afar mengeluhkan kedatangan pasukan keamanan Irak yang didominasi Syiah yang berada di bawah pengawasan AS melakukan penekanan dan diskrimiasi terhadap mereka, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006