Semarang (ANTARA News) - Hasil panen jagung di Jawa Tengah hingga September 2006 mencapai 1,64 juta ton dari luas panen 440.572 hektare atau 81 persen dari sasaran produksi sebanyak 2,02 juta ton dari luas panen 552.345 hektare. Kepala Humas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jateng, Iman Budiyanto di Semarang, Sabtu, mengatakan, optimistis sasaran produksi jagung tersebut bisa terpenuhi bahkan melampaui karena hingga sekarang panen jenis palawija ini masih berlanjut. Ia mengatakan, meskipun dalam musim kemarau itu terdapat tanaman jagung yang gagal panen akibat kekeringan, tapi tidak memengaruhi pencapaian sasaran produksi jagung tersebut karena relatif sedikit dibanding dengan total tanaman jagung di Jateng. Apalagi para petani di daerah sentra produksi jagung di Jateng seperti di Kabupaten Grobogan, Blora, dan Demak sudah banyak yang menggunakan benih jagung unggul berkualitas sehingga mendukung terhadap peningkatan produksi karena benih unggul itu memiliki produktivitas lebih tinggi dibanding jagung lokal, katanya. Peningkatan produksi jagung di Jateng itu dilakukan melalui program intensifikasi dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen sejalan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga kebutuhannya juga meningkat baik untuk bahan industri pakan ternak maupun industri lain termasuk bahan pangan. Demikian pula serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau hama tanaman jagung di Jateng seperti penggerek tongkol, penggerek batang, dan ulat grayak secara umum dapat dikendalikan oleh kalangan petani sehingga diharapkan tidak akan mengamcam penurunan produksi jagung, katanya. Panen jagung yang berlanjut di Jateng, kata dia, secara umum hasilnya cukup baik dan pada bulan November 2006 tanaman jagung yang dipanen 10.968 hektare dan panen bulan Desember 2006 direncanakan seluas 3.375 hektare antara lain Kabupaten Temanggung 519 hektare, Magelang 646 hektare, Boyoali 399 hektare, Tegal 400 hektare, Batang 303 hektare dan beberapa daerah lain di Jateng. Penurunan areal panen jagung di Jateng tersebut karena sudah banyak tanaman yang dipanen bulan sebelumnya, namun demikian hasil panen jagung tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi palawija tersebut di Jateng Menyinggung program intensifikasi tanaman jagung tahun 2006, kata dia, direncanakan seluas 567.259 hektare dan realisasi penanaman hingga September 2006 mencapai 245.453 hektare dan hasilnya diharapkan mampu mendukung pencapaian sasaran produksi jagung tersebut. Mengenai tanaman jagung di Jateng yang puso atau gagal panen akibat terlanda kekeringan musim kemarau tahun 2006 mencapai 3.910 hektare, terutama di Kabupaten Grobogan seluas 3.211 hektare dan Blora 296 hektare yang merupakan daerah sentra tanaman jagung di Jateng, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006