Paris (ANTARA News) - Seorang polisi menembak mati seorang pendukung Paris St Germain dan mencederai serius yang lain pada Kamis, menyusul kekalahan tim Perancis di Hapoel Tel Aviv pada Piala UEFA, kata pejabat polisi. Diindikasikan seorang polisi berpakaian preman datang untuk menyelamatkan seorang Perancis pendukung tim Israel yang diserang oleh pendukung PSG di luar stadion di baratdaya Paris. Sebuah kelompok berisikan 150 pendukung kemudian mengejar polisi. Awalnya sebuah tabung gas airmata dicoba untuk menghalau, tapi lalu terdengar tembakan dan satu orang tewas seketika dan lainnya luka-luka. Polisi mengatakan pendukung PSG muncul dari sisi kanan dari para simpatisan dan melontarkan kata-kata "Perancis untuk Perancis" ketika mereka bentrok dengan pendukung Hapoel. "saya dihancurkan oleh apa yang terjadi setelah pertandingan di Parc des Princes," kata presiden Liga Sepakbola Profesional (LFP) Frederic Thiriez yang akan bertemu degan Mendagri Perancis Nicolas Sarkozy pada Jumat. "Kami harus memperhatikan ini bersama pemerintah, harus menemukan jalan untuk memastikan ini tidak akan pernah terjadi lagi," kata Thiriez. Kantor pengadilan Paris yang mebuka penyelidikan resmi tentang pembunuhan itu mengatakan, Jumat, mungkin belum akan dilakukan rekonstruksi terhadap apa yang terjadi karena belum jelasnya saksi, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006