Semarang (ANTARA News) - Asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia (Asita) Jawa Tengah beranggapan kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura beberapa waktu lalu tidak mengganggu sektor wisata di Jateng.

"Memang sempat berdampak, ada beberapa orang yang menggagalkan perjalanan wisata mereka terutama keluar negeri tetapi jumlahnya tidak banyak," kata Ketua Asita Jateng Joko Suratno di Semarang, Selasa.

Untuk jumlah yang membatalkan perjalanan mereka hanya di bawah lima persen sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Menurutnya, dampak tersebut hanya bersifat sementara karena saat ini perjalanan wisata menjadi kebutuhan pokok masyarakat bahkan dari semua kalangan.

"Sifatnya hanya shock effect saja, ke depan kami optimistis mereka yang menggagalkan perjalanan wisata tidak lagi merasakan kekhawatiran," katanya.

Apalagi, maskapai penerbangan yang melayani rute internasional bukan hanya AirAsia tetapi juga masih banyak penerbangan yang secara pelayanan lebih baik lagi.

Menurutnya, di antara negara lain, Singapura menjadi salah satu destinasi wisata yang paling diminati oleh masyarakat Jawa Tengah. Selain karena jaraknya yang lebih dekat dengan Indonesia, negara tersebut juga menawarkan banyak objek wisata yang cukup menarik.

"Kalau melihat tren pada tahun-tahun sebelumnya, puncak pemesanan untuk perjalanan wisata ke negara tersebut akan terjadi pada bulan Mei, Juni, dan Juli. Pada saat itu ada great sale Singapura," katanya.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2015