Surabaya (ANTARA News) - Dua jenazah kecelakaan Pesawat AirAsia QZ 8501 yang awalnya sulit dikenali, dapat diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI/Identifikasi Korban Bencana) Polda Jatim, Rabu.

Ketua Tim DVI Kombes Polisi dr Budiyono di Surabaya mengatakan, dua jenazah itu dengan label B034 atasnama Christanto Leoma Hutama, laki-laki 22 tahun, warga negara Indonesa (WNI) asal Tulungagung, Jawa Timur, serta jenazah label B038 atas nama J Stevani Gunawan, perempuan WNI usia 21 asal Surabaya.

"Dua jenazah ini sulit dikenali menggunakan metode primer, sehingga Tim DVI menggunakan data sekunder ditambah properti yang dipakai saat keduanya berangkat, dan itu dikenali melalui CCTV," katanya.

Budiyono menjelaskan, jenazah Christanto tidak mudah dikenal dan teridentifikasi melalui sidik jari dan gigi, sehingga tim harus menggunakan data sekunder yang dikumpulkan sebelumnya.

"Dari data sekunder yang ditemukan sangat signifikan, ditambah dari medis termasuk jenis kelamin dan adanya tanda spesifik berupa dua tahi lalat di lengan kanan dan sebelah kening," katanya.

Ia menjelaskan, temuan sekunder ini sangat signifikan, diperkuat dengan properti yang sedang dipakai korban, seperti kaos warna oranye dengan gambar dan logo tertentu, dan celana pendek warna hitam.

Sedangkan jenazah Stevani ditemukan karena adanya kemiripan dengan DNA ibu kandung yang juga menjadi korban, yakni The Meiji Thejakusuma (45 tahun).

"Untuk jenazah Stevani diidentifikasi menggunakan cara yang sama, yakni metode data sekunder, seperti tinggi badan, jenis kelamin serta properti dan analisa dari CCTV kaos warna yang sama pada jenazah ibu kandung," katanya.

Selain itu, identifikasi jenazah Stevani diperkuat dengan informasi dari paman korban, yakni korban sering mengoleksi bra atau pakaian dalam dengan produk tertentu yang juga dipakai korban saat meninggal.

Dengan teridentifikasinya dua jenazah pada hari ke 18, total jenazah yang sudah diidentifikasi oleh Tim DVI sebanyak 38 dari total 48 jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara, sisanya sebanyak 10 jenazah masih pendalaman indentifikasi.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015