Jdaitet Yabous, Suriah (ANTARA News) - Pemimpin militer sebuah kelompok gerilya muslim meledakkan dirinya di dekat penyeberangan perbatasan Suriah-Lebanon, Selasa, mencederai dua polisi Suriah, kata sejumlah pejabat. Pria Suriah berusia 28 tahun yang bernama Omar Hamra itu adalah komandan militer al-Tawheed Wal Jihad, salah satu dari beberapa organisasi muslim garis keras yang diburu oleh pihak berwenang Suriah, kata mereka. Peristiwa itu terjadi pukul 13.45 waktu setempat (pukul 18.45 WIB) di titik penyeberangan sisi perbatasan Suriah Jdaitet Yabous. "Ia berusaha menyeberangi perbatasan itu dengan dokumen-dokumen palsu. Ia menembaki pasukan keamanan dengan pistol, berusaha kabur dan kemudian meledakkan dirinya dengan sabuk peledak," kata Kantor Berita SANA. "Ia memiliki sembilan kartu identitas palsu. Penyelidikan kini dilakukan," kata SANA. Beberapa jam setelah kejadian itu, titik penyeberangan itu tenang dan lalu-lintas berjalan normal kembali. Para pejabat keamanan mengajak wartawan ke lokasi kejadian dimana mereka mengatakan bahwa Hamra meledakkan dirinya sekitar satu kilometer dari titik perbatasan yang terutama digunakan oleh para penumpang kendaraan pribadi yang menyeberang ke Lebanon. Bagian-bagian tubuh Hamra tergeletak di tanah dan sejumlah pejabat tinggi Suriah berada di lokasi itu. Pemerintah sekuler di Damaskus, yang menumpas pemberontakan yang dipimpin Ikhwanul Muslimin pada awal 1980-an, mengatakan, mereka meningkatkan operasi untuk mengendalikan kelompok-kelompok garis keras bersenjata yang tergerak oleh kekalahan AS di Irak dan berkeinginan untuk membalas serangan Israel terhadap Palestina. Suriah mendapat tekanan dari AS agar menutup perbatasan timurnya dengan Irak. Washington menyatakan, pejuang militan menyeberang dari Suriah untuk menyerang pasukan AS di sana. Suriah menyatakan, mereka melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan namun mendesak AS dan Irak juga berbuat lebih banyak. Pasukan keamanan Suriah bentrok dengan gerilyawan muslim beberapa kali tahun ini dan menyerbu apa yang mereka sebut tempat-tempat persembunyian untuk menangkap orang-orang itu. Mereka membunuh empat orang Suriah yang berusaha meledakkan Kedutaan Besar AS di Damaskus pada September, Reuters reported.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006