Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501  dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

"Tadi sudah dievakuasi ke rumah sakit, tapi saya belum tahu perkembangan terakhirnya seperti apa. Sampai sore ini (Kamis) saya belum dapat informasi apakah seluruh jenazah akan langsung diberangkatkan atau besok (Jumat)," kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin, dr Suyuti Syamsul di Pangkalan Bun dihubungi dari Sampit, Kamis.

Empat jenazah tiba sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian disusul dua jenazah lainnya. Jenazah langsung diperiksa di ruang Posko DVI di rumah sakit tersebut.

Seperti prosedur penanganan sebelumnya, kata Suyuti, rumah sakit mempersiapkan dan mengemas jenazah yang berhasil dievakuasi sehingga siap kapan pun jika ingin diberangkatkan ke Surabaya. Jika ternyata pemberangkatan ditunda, maka jenazah dimasukkan ke lemari pendingin (cold storage) yang hingga saat ini tetap disiagakan.

Tim yang bertugas di Posko Disaster Victim Identification yang ada di rumah sakit hanya melakukan identifikasi jenis kelamin dan mendata properti yang ada pada jenazah. Sedangkan identifikasi rinci dilakukan oleh Tim DVI di Surabaya.

"Kalau di sini intinya menyiapkan untuk diberangkatkan, tapi kalau ditunda maka jenazah dimasukkan ke cold storage," kata Suyuti.

Sementara itu,Kepala Unit Identifikasi Polres Kotim, Aiptu Ferdinan Abineno, menginformasikan, enam jenazah tersebut seluruhnya berusia dewasa, terdiri dari empat perempuan dan dua laki-laki.

Jenazah sudah mengalami pembusukan lanjut tersebut namun ditemukan properti seperti pakaian, dompet, jam tangan dan lainnya.

Hingga hari ke-25 pencarian, total sudah 59 jenazah yang berhasil dievakuasi.

Pewarta: Norjani
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2015