Bengkulu (ANTARA News) - Salat Dzuhur berjamaah berhadiah yang digelar Pemerintah Kota Bengkulu setiap Rabu siang memasuki babak akhir.

"Sekarang sudah memasuki pekan ke-50, seperti yang telah dirancang, Salat Dzuhur berjamaah ini digelar selama 52 pekan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Bengkulu, Salahuddin Yahya di Bengkulu, Jumat.

Dia mengatakan, dari rencana awal, jika ada jamaah yang ikut program tersebut selama 42 pekan berturut-turut, maka akan mendapatkan hadiah berupa kesempatan menunaikan umrah ke Mekkah.

Namun sampai pekan ke-50, hadiah tersebut belum juga diumumkan, sebagian jamaah mulai mempertanyakan kepastian hadiah yang dijanjikan itu kepada panitia penyelenggara.

"Nanti, dicukupkan sampai pekan terakhir, panitia nantinya akan memberikan arahan kepada jamaah, dan jamaah segera menyampaikan klarifikasi diri, apakah ingin umrah atau ingin hadiah mobil Innova," kata dia.

Terkait paspor jamaah yang akan diberangkatkan umrah, Kabag Humas Kota Bengkulu itu mengatakan, hal tersebut tidak akan menjadi kendala karena sudah matang dirancang oleh panitia.

"Yang terpenting adalah uji kualitatif dari panitia terhadap jamaah, dan sudah tertuang dalam petunjuk teknis serta Peraturan Wali Kota, kalau soal paspor, tidak akan terlalu lama mengurus itu," katanya.

Sampai saat ini, kata Salahuddin, jamaah yang bertahan berjumlah 149 orang, jika penyelenggaraan rampung, kemungkinan pada Februari atau Maret, hadiah sudah bisa diberikan.

"Kami harapkan seluruh jamaah memenuhi uji kualitatif. Untuk hadiah juga diperlukan rekomendasi dari lurah, seperti, apakah jamaah memang tidak mampu berangkat secara finansial maupun kesehatan, sementara pemkot berharap semua bisa diberangkatkan," ucapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan menyediakan hadiah berupa umrah dan mobil Innova bagi warga yang rajin shalat dzuhur berjemaah di Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu setiap hari Rabu, kegiatan ini mulai digelar pada Februari 2014.

"Dengan mengarahkan masyarakat untuk lebih religius, kita berharap bisa menekan angka kriminalitas, seperti seks bebas, judi, minuman keras, narkoba, serta tindak pidana pembunuhan maupun korupsi, mereka melakukan tindak kriminal karena di hati mereka sudah pudar jiwa religius yang takut kepada azab Allah," ujarnya.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015