Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru belum menetapkan tersangka dalam kejadian tawuran yang melibatkan siswa SMP Negeri 21 Pekanbaru dan warga di sekitar sekolah hingga menyebabkan seorang ibu tewas pada Senin (26/1).

"Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk pelaku baik dari siswa maupun dari warga sekitar. Saat ini saya belum bisa memastikan siapa tersangkanya, karena kita masih memeriksa saksi saksi dan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait kejadian ini," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan Harun di Pekanbaru, Selasa.

Dari pantauan di SMP Negeri 21 Pekanbaru, hingga Selasa siang, Polisi masih menyelidiki dan minta keterangan dari Kepala Sekolah.

Sementara itu, secara terpisah Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan kepada Antara mengaku sudah mengerahkan Kepala Satuan Intelijen (Kasatintel) dan Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Marpoyan Damai, untuk melakukan penyidikan terkait kasus ini.

"Saya sudah perintahkan kasus ini diselidiki siapa pelakunya," kata Kombes Pol Robert Haryanto.

Ia juga mengaku pada Senin malam (26/1), pascakejadian tersebut Kasatintel dan Kapolsek Marpoyan Damai, serta Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kota Pekanbaru, langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengamankan lokasi tawuran dan mengumpulkan laporan kejadian.

Berdasarkan laporan sementara yang diperoleh pihaknya, awal mula terjadi aksi tawuran karena adanya saling siram air antara anak sekolah SMPN 21 dengan pemuda setempat. Kemudian kejadian ini berkembang menjadi saling lempar batu.

Saat aksi lempar-melempar batu terjadi, seorang ibu rumah tangga bernama, Desmawati (40), terkena lemparan batu di kepala. Wanita tersebut langsung terjatuh dan kepalanya terbentur kusen, kemudian tergeletak di lantai.

"Jadi kepalanya terbentur dua kali, setelah dilarikan ke rumah sakit, empat jam kemudian korban meninggal dunia," katanya.

Masih kata dia, pihaknya juga sudah langsung menginstruksikan Kasat Intel dan Kapolsek untuk melakukan pertemuan dengan RT/RW setempat guna meminimalisir situasi agar tidak berkembang menjadi lebih parah lagi.

"Bahkan kita sudah memerintahkan Babinkamtibmas untuk menjaga keamanan di tempat kejadian," katanya.

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015