Jakarta (ANTARA News) - Suku bunga patokan Bank Indonesia (BI-rate) diprediksi masih bisa diturunkan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 9,75 pesen pada akhir 2006, sebagai langkah awal menggerakkan perekonomian nasional pada 2007. "Angka itu sebagai persiapan untuk menggenjot perekonomian pada 2007," kata pengamat ekonomi Tim Indonesia Bangkit (TIB), Hendrawan Supratikno, di Jakarta, Senin. Hal itu dikatakannya sebagai respon terhadap terkendalinya inflasi hingga November 2006. Dikatakannya pencapaian BI-rate hingga 9,75 persen pada akhir tahun akan mendorong penurunan tingkat suku bunga pinjaman perbankan pada awal hingga pertengahan 2007. Hal itu, kata Hendrawan, dikarenakan perbankan membutuhkan waktu antara tiga sampai enam bulan untuk menurunkan suku bunga pinjaman sebagai respon terhadap penurunan BI-rate. "Penurunan itu penting untuk menggerakkan sektor riil," kata pria yang juga Direktur Pascasarjana Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Indonesia itu. Dengan penurunan BI-rate hingga 50 bps, Hendrawan memprediksi suku bunga pinjaman akan turun hingga mencapai level 13 sampai 14 persen pada awal atau pertengahan 2007, dari kondisi sekarang yang masih berada pada kisaran 16 sampai 17 persen. Selain itu, katanya, penurunan BI rate masih mungkin dilakukan karena selisih dengan suku bunga AS the Fed masih cukup baik, sehingga tidak ada kekhawatiran terhadap pelarian modal ke luar dan penurunan nilai rupiah. Seperti diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) akhir minggu lalu mengumumkan angka inflasi November 2006 sebesar 0,34 persen, inflasi tahun kalender (Januari - November 2006) 5,32 persen dan "year on year" (November 2005-November 2006) sebesar 5,27 persen. Angka inflasi "year on year" (yoy) pada November 2006 itu lebih rendah dari angka inflasi yoy bulan sebelumnya (Oktober 2006) yang berada pada level 6,29 persen. Banyak kalangan menilai terkendalinya inflasi itu mejadi harapan bagi pergerakan sektor riil, terutama setelah direspon oleh BI dengan menurunkan suku bunga acuannya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006