Jakarta (ANTARA News) - Akibat genangan air di sebagian titik di Jakarta, Transjakarta tidak beroperasi maksimal sehingga berimbas pada penumpang yang harus memutar otak mencari alternatif transportasi.

Liza Tri Kusuma (23), salah satu pengguna layanan Transjakarta koridor Kota-Blok M, terpaksa berjalan kaki selama 40 menit dari kantornya di kawasan Harmoni ke Sarinah.

"Saat saya pulang pukul 15.00 shelter harmoni ditutup, tidak ada yang beroperasi kemanapun," kata Liza pada Antara News lewat pesan elektronik, Senin.

Dia nekat melewati jalan menuju Sarinah yang tergenang air karena tidak ada pilihan lain.

"Ojek tidak mau karena banjir," katanya.

Dari Sarinah, dia melanjutkan perjalanan ke rumahnya di kawasan Jakarta Timur mengendarai motor. Akibat genangan air di banyak tempat, perjalanan yang biasa ditempuh selama 60 menit molor menjadi 2,5 jam.

"2,5 jam modal nekat, kalau tidak ya tidak bisa pulang," ujarnya.

Sementara itu, Natasha Agnes (25) yang bekerja di kawasan Tugu Tani memilih pulang dengan mobil jemputan, bukan kereta yang biasa dinaikinya untuk pulang ke rumahnya di Jakarta Timur.

"Malas ah naik kereta pasti penuh," kata Natasha pada Antara News.

Sebelumnya, PT KAI Commuter Jabodetabek mengabarkan bahwa perjalanan KRL dari Bogor ke Jakarta Kota serta Jatinegara hanya dapat dilakukan hingga stasiun Manggarai akibat genangan air yang sudah berada di atas permukaan rel pada stasiun Jakarta Kota dan Tanah Abang.

Hingga pukul 18.00, beberapa kereta dari arah Bogor hanya berhenti sampai stasiun Manggarai dan akan kembali lagi ke arah Bogor. Meskipun demikian, ada pula kereta arah Bogor yang berhenti hingga stasiun Gondangdia namun frekuensinya lebih jarang.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015