Jakarta (ANTARA News) - Danareksa Research Institute (DRI) memprediksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pekan ini akan mengalami konsolidasi setelah berhasil mencapai titik tertinggi. DRI, dalam Weekly Market Commentary, Selasa, mengungkapkan bahwa saham di BEJ kemungkinan akan mengkonsolidasi pada pekan ini setelah memperoleh kenaikan yang baru dicapainya. Namun, tambahnya, penurunan ini akan dibatasi oleh sentimen positif yang diciptakan oleh harapan akan berlanjutnya penurunan suku bunga yang akan ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis depan. Harapan ini muncul setelah tingkat inflasi yang rendah pada November 2006. Dengan harapan ini pasar melihat akan terjadi kesembuhan ekonomi yang didorong oleh suku bunga lebih rendah. Pasar telah memprediksikan BI akan kembali menurunkan suku bunganya sebesar 50 bps (basis poin). Namun, DRI memperingatkan akan kewaspadaan terhadap risiko akan kenaikan inflasi yang disebabkan oleh badai El Nino yang saat ini sedang berkembang. Untuk Indonesia, dampak El Nino akan memanaskan suhu air laut dan merendahkan terhadap curah hujan, dengan begitu dikhawatirkan akan terjadi kegagalan panen. Dengan kemungkinan ini, kekhawatiran akan melonjaknya inflasi yang disebabkan oleh kegagalan panen bisa terjadi. DRI juga berharap pada Efek Desember yang mungkin juga bisa menolong kembali pergerakan naiknya harga saham di BEJ. Melihat situasi seperti ini, DRI memperkirakan IHSG pada pekan ini akan bergerak pada kisaran antara 1.715-1.735. IHSG akan mengalami penurunan dibandingkan pada penutupan pada pekan lalu di level 1.734,75. Pada pekan lalu, IHSG mengalami kenaikan sebesar 17,020 poin karena diangkat oleh pengumuman rendahnya inflasi bulan November. Rata-rata perdagangan setiap harinya mencapai Rp2,268 triliun dan posisi asing dalam `net buying` (beli bersih) mencapai Rp93,61 miliar selama sepekan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006