Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat di pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa pagi, menjadi Rp9.145/9.150 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada level Rp9.155/9.160 per dolar AS atau naik 10 poin. "Pelaku lokal memburu rupiah menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan menurunkan kembali bunga patokannya BI Rate," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan kecenderungan turunnya BI Rate terutama karena tingkat inflasi yang terus turun pada Nopember hanya sekitar 0,34 persen dibanding bulan sebelumnya 0,86 persen. "Kami optimis Dewan Moneter akan menurunkan BI Rate maksimal 50 basis poin, sehingga suku bunganya menjadi 9,75 persen dari sebelumnya 10,25 persen," katanya. Rupiah, lanjutnya, meski sempat terpuruk hingga mendekati level Rp9.200 per dolar AS, namun kembali di posisi Rp9.150 per dolar AS yang menunjukkan bahwa pergerakan mata uang lokal itu cenderung stabil. Hal ini didukung oleh makin membaiknya faktor fundamental ekonomi Indonesia dan aktifnya perbankan menyalurkan kreditnya kepada masyarakat, katanya. Selain itu, pemerintah juga berusaha menarik investor asing untuk segera masuk ke pasar domestik dengan melakukan berbagai perbaikan terutama di sektor infrastruktur yang diharapkan bisa bergerak lebih jauh. Karena itu pertumbuhan ekonomi yang hanya didukung oleh sektor konsumsi diharapkan akan didukung pula oleh masuk investor asing yang pada giliran mendorong daya beli masyarakat meningkat, tuturnya. Menurut dia, aktifitas perdagangan didominasi oleh aksi beli rupiah dalam jumlah yang tidak besar, sehingga kenaikan rupiah pada sesi ini bisa saja pada sesi sore berubah turun. Untuk memicu minat beli pelaku lokal terhadap rupiah diharapkan akan muncul isu positif yang mendorong pergerakan rupiah menguat lebih jauh, katanya. Apalagi 'supply and demand' di pasar juga tetap memegang peranan penting yang mendorong pergerakan kedua mata uang itu naik atau turun, tambahnya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006