Solo (ANTARA News) - Ketekunan menabung disertai doa telah membawa Matari (68), petani asal Desa Sukolilan, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jateng, bersama istrinya berhasil mewujudkan impiannya untuk pergi beribadah haji ke tanah suci. "Alhamdulillah kami bisa berangkat haji tahun ini yang sebelumnya kami sangsi apakah bisa berhaji karena penghasilan seorang petani tidak menentu," kata Matari yang tergabung dalam kloter 21 embarkasi Adisumarmo. Menurut dia, pihaknya setengah percaya bisa berangkat haji tahun ini. "Mungkin karena ketekunan saya menyisihkan penghasilan panen padi sehingga tabungan mencukupi untuk berhaji," katanya. Matari bersama istrinya, Rumiati (56), tergabung dalam kloter 21 embarkasi Adismumarmo, rencananya akan meninggalkan Surakarta hari Selasa (5/12) sekitar pukul 17.00 WIB. Ia mempunyai cita-cita ingin menunaikan ibadah haji sejak dua tahun lalu, namun karena secara ekonomi belum mampu maka keinginan tersebut harus ditunda. Sejak saat itu, katanya, setiap kali habis panen padi ia selalu menyisihkan uang untuk ditabung. Namun nilai tabungan setiap habis panen tidak sama, tergantung hasil panen yang didapat. "Tabungan setiap panen bisa lima juta atau Rp10 juta tergantung hasil panen," kata bapak empat anak ini. Kebetulan, katanya, panen padi dalam satu tahun terakhir cukup baik sehingga dia bisa menabung agak lumayan. Kakek dua cucu ini mengatakan, selain dari hasil panen padi, biaya ongkos naik haji juga dibantu dari penghasilan istri sebagai pedagang beras. "Dengan niat yang tulus disertai kesabaran dan ikhtiar, Allah telah memberi kemudahan untuk mewujudkan cita-cita kami berangkat haji," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006