Banda Aceh (ANTARA News) - Belasan desa di Kabupaten Aceh Singkil, Nangroe Aceh Darussalam hingga Rabu masih terendam banjir akibat meluapnya dua sungai di daerah itu setelah hujan deras mengguyur dalam beberapa hari terakhir. Salah seorang warga Aceh Singkil, Ny. Masyithan, yang dihubungi ANTARA dari Banda Aceh, Rabu, menyebutkan, luapan sungai Lae Cicedong dan Lae Rilis semakin parah, sehingga ratusan rumah penduduk masih terendam. Banjir terparah melanda lima desa dalam wilayah Kecamatan Singkil, yakni Suka Makmur, Ujung, Kilangan, Pasar dan Pulau Sarok, namun sampai berita ini diturunkan belum ada laporan warga masyarakat yang mengungsi. "Hanya beberapa orang yang tidur malam di rumah keluarga yang aman dari banjir, sedangkan lainnya tetap bertahan di rumahnya masing-masing," kata Masyithah. Sebelumnya dikabarkan, banjir kiriman yang melanda wilayah Singkil sempat memburuk, setelah meluas hingga sebagian rumah penduduk di Kecamatan Gunung Meriah, Simpang Kanan dan Singkil Utara, namun keadaan air di ketiga kecamatan itu kini sudah surut. Tarfan, warga Aceh Singkil lainnya menyebutkan lebih dari sepuluh desa dalam wilayah Kecamatan Singkil kini telah terendam air akibat meluapnya sungai Lae Cicedong dan Lae Rilis karena dihulu kedua sungai itu terjadi curah hujan tinggi. "Keadaan air banjir hingga hari ini (6/12) belum ada tanda-tanda akan surut, sejak banjir pertama melanda wilayah itu 1 Desember 2006," tambahnya. Warga Aceh Singkil lainnya di Banda Aceh, Juliardin, juga mengaku telah menerima kabar dari keluargnya tentang bencana banjir yang melanda daerah kelahirannya, sehingga sebagian familinya telah berkumpul di rumah induk yang bebas dari banjir. Menurut dia, beberapa rumah keluarganya di Singkil kini telah tergenang air hingga mencapai 35 cm, sehingga mereka memlilih tidur malam di rumah keluarga yang bebas dari banjir karena khawatir terjadi banjir lebih buruk.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006