Koba (ANTARA News) - Sejumlah saluran irigasi primer di Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung yang diterjang banjir beberapa waktu lalu, hingga kini kondisinya masih bermasalah, belum berfungsi normal seperti sebelumnya.

"Memang ada sebagian saluran primer belum berfungsi secara normal, makanya warga kami minta lebih waspada terjadinya banjir ketika hujan dengan intensitas tinggi," kata Camat Lubuk Besar Jauhari di Koba, Minggu.

Ia menjelaskan, ada sebagian titik yang mudah terendam banjir ketika hujan turun namun airnya cepat surut karena sebelumnya telah dibuat saluran air sementara.

"Namun demikian, warga diminta tetap lebih waspada karena saluran primer masih ada yang belum berfungsi normal dan sedang diperbaiki," ujarnya.

Ia mengatakan, beberapa hari yang lalu terjadi hujan lebat di Kecamatan Lubuk Besar dan sempat terjadi banjir di dua titik yaitu di daerah Lubuk Lingkuk dan Lubuk Pabrik.

"Banjir memang sempat menggenangi badan jalan, namun tidak terlalu tinggi sehingga tidak sampai mengganggu akses transportasi," ujarnya.

Ia menjelaskan, banjir melanda jalan di Lubuk Lingkuk sepanjang sekitar 350 meter dan di Lubuk Pabrik sejauh 150 meter.

"Namun ketinggian air banjir tersebut hanya sebatas lutut orang dewasa dan tidak sempat merendam rumah warga sekitar," ujarnya.

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangka Tengah mencatat sebanyak 342 unit rumah terkena dampak banjir bandang yang menggenangi sebagian wilayah di dua kecamatan di daerah itu.

Sebanyak 342 rumah terkena banjir yang melanda Kecamatan Koba dan Lubuk Besar. Rincian korban banjir untuk Kecamatan Koba yaitu di Kelurahan Berok 20 kepala keluarga (KK), Simpang Perlang 12 KK, Koba 48 KK dan Padang Mulya 86 KK. Sedangkan untuk Kecamatan Lubuk Besar, di Desa Nibung ada 4 KK, Lubuk Lingkuk 39 KK, Lubuk Besar 32 KK, Lubuk Pabrik 61 KK, Kulur Ilir 32 KK, Perlang 8 KK.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015