Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, M. Jusuf Kalla, meminta kepada para wartawan di kawasan Pehimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dapat lebih memainkan perannya dalam meningkatkan kerjasamanya melalui pemberitaan yang obyektif. "Wartawan dapat membantu memainkan perannya di negaranya masing-masing dengan memberikan informasi yang obyektif bagi masyarakat," katanya, ketika membuka Pertemuan Dewan Direktur Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ), di Jakarta, Sabtu. Wapres berharap, negara-negara di ASEAN dapat tumbuh, berkembang dan maju bersama, melalui kerjasama dan belajar dari pengalaman masa lalu. Meskipun sistem demokrasi di negara-negara ASEAN berbeda, namun peran media dalam menyebarluaskan informasi yang obyektif di negaranya sangat diharapkan, kata Wapres. Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyinggung bahwa bangsa Indonesia patut berbangga, karena memiliki banyak keragaman kultur budaya, etnis dan bahasa, namun tetap bisa bersatu. Ia mencontohkan, negara-negara Arab yang banyak memiliki persamaan, seperti adat budaya, etnis dan bahasa, namun seringkali "berkelahi" dan sulit bersatu. "Kita harus berbangga sebagai bangsa Indonesia, karena dengan segala perbedaaan kita dapat bersatu," katanya. Hadir dalam acara tersebut, Presiden Confederation of ASEAN Journalist (CAJ), Chaichatri Limcharoon, dari Laos, serta Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarman Azam, dan Ketua CAJ Indonesia, Abdul Razak. Pertemuan Dewan Direktur Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) diikuti wakil-wakil organsasi kewartawanan nasional dari Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura,Thailand dan Vietnam. Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari itu akan dibahas rencana kerja dan program aksi konfederasi untuk satu tahun mendatang serta usulan yang terkait dengan kehidupan dan kemerdekaan pers maupun kerjasama kewartawanan di Asia Tenggra. Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) didirikan di Jakarta pada 11 Maret 1975 oleh lima organisasi nasional wartawan dari Indonesia, Malaysia, Filipina,Singapura, dan Thailand, dengan Presiden CAJ pertama adalah Jacob Oetama (Pemimpin Redaksi/Pemimpin Umum Harian Kompas) dari Indonesia. Dalam perkembangannya kemudian bergabung organisasi wartawan nasional dari Vietnam, dan Laos, sedangkan dari Brunei Darussalam, Kamboja dan Myanmar masih bertindak sebagai peninjau. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006