Moskow (ANTARA News) - Kebakaran di Rumah Sakit (RS) rehabilitasi korban obat bius di Moskow, Rusia, Sabtu, dilaporkan menewaskan sedikit-dikitnya 40 pasien yang berusaha menyelamatkan diri, tapi terhambat oleh terali besi yang menghalangi jalur untuk menyelamatkan diri. "Jumlah resmi paling akhir yang kami miliki saat ini ialah 42 orang tewas," kata Wakil Menteri Urusan Keadaan Darurat Rusia, Alexander Chupriyan, kepada wartawan di luar Rumah Sakit Perawatan Obat Bius Nomor 17 di Moskow baratdaya, Sabtu. "Kalau melihat posisi mayat, orang-orang berusaha keluar, tapi hanya ada satu pintu keluar darurat," katanya, seperti dikutip Reuters. Hanya dua perempuan yang jadi korban bukan pecandu obat bius yang sedang menjalani perawatan di klinik tersebut. Seorang petugas pemadam senior mengatakan, kebakaran itu kelihatan disengaja. Kementerian tersebut menyatakan, mengajukan permohonan ke pengadilan awal tahun ini untuk menutup rumah sakit tersebut, karena melanggar keselamatan dari kebakaran, termasuk jeruji besi pada jendela dan tangga, tapi pengadilan menolak permintaan itu. Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Agung Moskow telah menyebutkan korban jiwa sebanyak 43 orang. Korban tersebut meliputi dua perempuan staf medis. Sepuluh orang cedera, sebagian dari mereka parah, kata dinas gawat darurat. Lebih dari 100 orang dilaporkan diungsikan. Korban berasal dari ruang perawatan khusus perempuan di lantai dua dari bangunan berlantai lima. Mereka tewas karena menghirup asap beracun dari api kecil yang berkobar dui kantin lantai yang sama, kata pelayanan gawat darurat. "Ada 90 persen kemungkinan bahwa ini kebakaran yang disengaja," kata Yuri Nenashev, pemimpin Dikretorat Keselamatan Kebakaran di Kementerian Keadaan Darurat. Wanita juru bicara kementerian itu, Irina Andrianova, mengatakan, "Satu tangga terhalang api dan satu lagi terhalang jeruji besi yang harus dicabut oleh petugas pemadam." (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006