Padang (ANTARA News) - Kondisi fisik tak mampu menahan keinginan Syaifuddin bin Marzuki (60) untuk menunaikan ibadah haji. Meski kaki kirinya cacat "puntung" dari lutut ke bawah, pria asal Kota Padang ini mantap melangkahkan niatnya ke Tanah suci bersama istri tercintanya. "Saya harus menggunakan tongkat besi ini sebagai alat bantu karena kondisi kaki kiri cacat sejak lama, namun secara medis kondisi kesehatan kaki kiri dan fisik saya tidak ada masalah," ujar syaifuddin yang tergabung dalam Kloter 11 Embarkasi Padang, Sabtu, ketika akan berangkat dari Asrama Haji Parupuk Tabing Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Keberangkatan Syaifuddin ke Mekkah sudah mendapat rekomendasi dokter dan dinyatakan cacat kaki kirinya tidak akan mengganggu pelaksanaan tahapan ibadah haji. Terkait dengan kondisi fisiknya, ia berharap dan berdoa, mudah-mudahan sampai di Tanah Suci dan dengan kebesaran Allah SWT segala tahap ibadah haji bisa terlaksana. "Saya serahkan semuanya kepada Allah SWT, dan ibadah haji bisa dilaksanakan dengan lancar," kata Syaifuddin yang dari sorot matanya nampak begitu bersemangat. Edi, seorang anaknya ketika ditanya terkait perasaannya melepaskan kedua orang tuanya itu, mengakui sulit untuk diungkap, karena ada rasa gembira, haru dan sedih. "Cacat yang dialami Bapak sudah sejak lama, namun karena ada kemampuan untuk naik haji tetap dilaksanakan meski harus menggunakan tongkat," ujarnya dan menambahkan, selaku anak dan keluarga akan selalu berdoa agar keduanya selamat kembali ke Padang dalam kondisi sehat. Secara terpisah, Kepala Bagian Pelayanan Kesehatan PPIH, Embarkasi Padang, Dr. Karsudi, mengatakan, cacat yang dialami jemaah tidak menjadi penghambat untuk berangkat haji, asal ada pihak terdekat yang selalu mendampingi. Calon haji bisa batal berangkat terkait dengan kondisi kesehatan, apabila mengalami penyakit menular atau mengalami kehamilan. "Bagi jemaah yang cacat selagi mampu dibantu dengan alat lain untuk melaksanakan tahapan ibadah haji tidak ada masalah," ujar Karsudi.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006