Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua pengawas misi pemantau pemilihan kepala daerah (pilkada) Uni Eropa (UE) mengatakan pesta demokrasi rakyat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berjalan baik. "Sejauh ini tidak ada masalah dalam proses pilkada, termasuk pendistribusian logistik, sehingga bisa dilaksanakan sesuai jadwal," kata Glyn Ford, di Banda Aceh, Senin. Pernyataan itu disampaikan saat meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 di halaman Taman Budaya Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, yang menyediakan fasilitas khusus untuk penyandang cacat. Hingga pilkada berlangsung sebagian masyarakat tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap, sehingga tidak dapat memberikan suara untuk memilih gubernur/wakil gubernur dan 19 bupati/walikota. Mengenai banyaknya masyarakat yang belum terdaftar untuk mengikuti pilkada, Glyn mengharapkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) NAD dapat mencari jalan keluar sehingga pemilihan dapat berjalan optimal. "Seharusnya KIP mencari jalan keluar bagi masyarakat yang tidak dapat memilih, sedangkan saya hanya memantau jalannya pilkada di Aceh," katanya. Bersamaan dengan hari pencoblosan, Glyn memantau pemilihan raya tersebut ke sejumlah wilayah, seperti Takengon di Kabupaten Aceh Tengah, Sigli di Kabupaten Pidie dan berakhir di sejumlah TPS di Banda Aceh. Sebanyak 82 pemantau asal Uni Eropa ikut mengawasi jalannya pilkada yang tersebar di seluruh wilayah NAD serta ratusan pemantau asing lainnya dari berbagai organisasi pemantau pemilihan yang diutus negara mereka masing-masing. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006