Cirebon (ANTARA News) - Satu gerbong rangkaian kereta barang KA1003 dari Surabaya ke Jakarta, Senin sekitar pukul 10.50 WIB anjlog di KM 211, di Desa Danamulya, Plumbon, Kabupaten Cirebon, menyebabkan dua kontainer terguling ke kanan rel. Gerbong yang tergelincir merupakan gerbong kelima dari 17 gerbong rangkaian, dan diduga roda kereta tergelincir ke sebelah kiri saat melintasi wesel pertama setelah Stasiun Cangkring, tetapi karena rangkaian terus berjalan akhirnya roda pertama terlepas sekitar 200 meter kemudian, dan terlepasnya roda itu menyebabkan dua kontainer yang dibawanya oleng dan jatuh ke kanan rel. Saat kontainer terlepas, kereta juga masih tetap melaju sampai 800 meter sehingga roda yang masih tersisa merusak ratusan bantalan rel, dan yang paling parah menyebabkan jembatan sepanjang 10 meter mengalami kerusakan karena sejumlah bantalan kayu patah serta rel di tengah jembatan membengkok. Pengawas Seksi Operasi PT Kereta Api DAOP 3 Cirebon Aprijono Wedi mengatakan, belum diketahui secara pasti sebab-sebab kecelakaan itu karena masih dalam penyelidikan, tetapi roda gerbong kelima itu anjlog beberapa meter sebelum perpindahan wesel pertama. "Lokomotif dan empat gerbong lain sudah ditarik ke Stasiun Bangodua, dan saat ini gerbong yang rusak nanti sementara disingkirkan ke sebelah Utara, dan gerbong yang masih utuh akan ditarik oleh Kereta Crane ke Stasiun Bangodua," kata Aprijono yang belum mengetahui berapa lama jalur akan berfungsi normal. Sementara Kasubsi Sarana PT KA DAOP 3 Cirebon Apid Turjadi mengatakan, proses menyingkirkan gerbong yang bermasalah dan memindahkan dua kontainer yang terguling diperkirakan selesai dalam waktu empat jam, namun belum tentu jalur bisa berfungsi normal karena perbaikan jalan dan jembatan ditangani tim lain. Berdasarkan pantauan ANTARA News, ada tiga unit yang bekerja yaitu tim sarana, tim jalan dan jembatan, serta tim sinyal dan telepon. Dari tiga unit itu sampai Senin sore dua unit sudah bekerja menyelesaikan kerusakan sementara unit jalan dan jembatan masih terus bekerja dan diperkirakan kereta bisa melintasi jalur yang rusak pada pukul 21.00 WIB dengan kecepatan perlahan antara 5 sampai 10 kilometer per jam. Akibat kecelakaan itu puluhan kereta mengalami keterlambatan karena harus antri di berbagai stasiun seperti di Stasiun Kejaksan dan Stasiun Parujakan di Kota Cirebon, demikian juga stasiun lain di sebelah Barat Stasiun Cangkring yaitu Bangodua, Arjawinangun, Kaliwedi, Kertasmaya, dan Jatibarang. Jalur Cirebon-Cikampek sudah mempunyai dua jalur, namun setiap kereta yang melaju di jalur yang masih utuh di lokasi kejadian tetap berjalan lambat sehingga semua perjalanan kereta menjadi terlambat. Selain penanganan prasarana kereta api yang rusak, satu peleton Dalmas Polres Cirebon dan sejumlah Brimob Kompi C Polda Jabar juga tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian yang dipenuhi puluhan penduduk yang ingin mengetahui proses evakuasi gerbong yang bermasalah itu. Sampai saat ini awak lokomotif yang nahas yaitu Kurdia sebagai masinis, Agus R sebagai Asisten Masinis dan Yogi sebagai kondektur masih menjalani pemeriksaan di Kantor DAOP 3 Cirebon. Masinis dan asisten masinis merupakan petugas dari Depo Lokomotif Cirebon. Dari data yang tertera di sisi gerbong tercatat gerbong yang tergelincir mulai dioperasikan 2 Agustus 1984 dan sudah menjalani pemeriksaan rutin pada 30 November 2001. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006