Kulon Progo (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Wates dan Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat mengamankan 30 suporter PSIM Yogyakarta yang membawa senjata tajam.

"Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, mereka dilepaskan kembali. Petugas tidak memiliki alasan atau landasan hukum untuk menahan mereka," kata Kapolres Kulon Progo AKBP Yuliantoro di Kulon Progo, Sabtu.

Ia mengatakan suporter PSIM yang sempat diamankan tersebut, awalnya mereka berhenti di depan SPBU Wates. Mereka menunggu teman-teman mereka yang ada di belakang.

Namun, saat petugas melakukan pemeriksaan, mereka membawa bambu, batu, dan pemukul dari besi. Tapi, mereka membuang benda-benda itu ke jalan.

"Mereka sempat kami bawa ke Mapolres Kulon Progo untuk dimintai keterangan. Mereka tidak ada yang mengaku memiliki senjata. Akhirnya mereka kami lepas," kata dia.

Untuk mengantisipasi bentrok antara warga dengan suporter PSIM, kata Yuliantoro, suporter yang melewati wilayah Kulon Progo dikumpulkan di Mapolres Kulon Progo, kemudian dikawal melalui Pengasih-Galur-Srandakan-Bantul-Kota Yogyakarta.

Sesampai di Jembatan Srandakan, suporter PSIM dikawal petugas Polres Bantul, kemudian diarahkan ke Kota Yogyakarta.

"Mereka kami arahkan lewat selatan. Berdasarkan koordinasi dengan Polres Sleman, warga Kecamatan Gamping masih berjaga-jaga di Jalan Yogyakarta-Purworejo," katanya.

Sebelumnya, PSIM Yogyakarta melakukan pertandingan persahabatan dengab PPSN Magelang. Saat akan kembali ke Kota Yogyakarta, suporter PSIM dihadang suporter PSS Sleman. Untuk menghindari tawuran, koordinator suporter memutuskan mengajak rombongannya mengambil jalur aman pulang melewati Purworejo, kemudian bergerak ke wilayah Kabupaten Kulon Progo.

Penangkapan terhadap 30 orang yang semuanya mengendarai sepeda motor tersebut, bermula saat petugas Polsek Wates yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Munarso curiga melihat sejumlah orang mengambil batu dari pinggir jalan.

"Selain itu, kami juga melihat adanya kilatan benda dari pinggang mereka, sehingga begitu kami geledah, ternyata clurit," kata AKP Munarso.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015