Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Agung Laksono mengajak semua pihak menerima apapun hasil pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati serta walikota Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan mengingatkan agar calon terpilih memperkokoh NKRI. Agung di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa, menyatakan, pelaksanaan Pilkada di Aceh yang berlangsung aman merupakan kebanggaan bagi masyarakat karena sebelumnya ada kekhawatiran pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak berjalan mulus. "Kekhawatiran selama ini ternyata tidak terbukti," kata Agung yang menambahkan calon terpilih harus memperkokoh NKRI dan melanjutkan perdamaian yang telah terwujud di daerah ini. Semua diharapkan menerima hasil pilkada dengan lapang dada. Sementara Wakil Ketua MPR AM Fatwa mengatakan, pilkada di Aceh yang dilakukan secara serentak dalam satu hari untuk memilih kepala daerah merupakan model pemilihan umum yang dapat ditiru oleh semua daerah di Indonesia. Untuk meniru model Aceh ini, daerah-daerah lain harus menyepakati tanggal pelaksanaan pilkada serentak tersebut. Bagi kepala daerah yang habis masa bhaktinya, sebelum tanggal yang disepakati itu dapat ditunjuk seorang "caretaker." AM Fatwa mengatakan, bila setiap daerah di Indonesia bisa melaksanakan secara serentak tentunya dalam lebih efisien, baik dari segi anggaran, waktu, tenaga dan pikiran. Bagaimana aturan mainnya ke depan, perlu dipikirkan adanya revisi UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah. Mengingat pelaksanaan pilkada ini sudah dapat berlangsung aman dan demokratis, diharapkan perhitungan suaranya dapat berjalan lancar. Bagi masyarakat yang calonnya belum dapat memenangi pilkada diharapkan dapat menerima secara ikhlas dan lapang dada. Bagi pemenang hendaknya kemenangan itu disyukuri sebagai tanggungjawab besar sebagai amanah yang harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Fatwa mengatakan, berhasilnya pelaksanan pilkada dan proses demokrasi di Aceh menunjukkan penilaian dunia barat, khususnya di AS terhadap umat Islam meleset. AS yang selama ini memojokkan Islam sebagai ancaman demokratis dan cenderung radikal, berdasarkan fakta pilkada di Aceh ini terbukti proses demokrasi bisa berjalan aman dan damai di propinsi yang telah memberlakukan Syariat Islam itu. Hal ini mematahkan pandangan miring AS terhadap masyarakat Islam.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006