"Kami sudah pernah menggelar laga dan semua persyaratan yang diinginkan telah dimiliki tim," kata Manajer Persita Ari Wibawa di Tangerang, Selasa.
Ari mengatakan persyaratan dalam verifikasi tim itu adalah menyangkut tiga hal yakni tentang finansial, infrastruktur dan keabsahan hukum perusahaan.
Masalah tersebut terkait CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan Divisi Utama akan digelar 23-24 April 2015 dan akhir Maret 2015 dilakukan verifikasi masing-masing tim.
Sedangkan tim yang berlaga pada Divisi Utama mencapai 60 tim dan direncanakan dibagi dalam dua wilayah.
Menurut dia, pihaknya sudah memiliki badan hukum dan mempunyai dana untuk mengelola tim selama satu musim kompetisi.
Demikian pula pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan pengelola Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, sebagai markas pertandingan.
Namun persyaratan verifikasi untuk kompetisi Divisi Utama tidak seberat Indonesia Super Leage (ISL) karena dianggap profesional.
Padahal musim kompetisi 2013-2014, Persita berlaga pada ISL namun akhirnya terjungkal dan masuk jurang degradasi.
Salah satu penyebab kekalahan Persita pada ISL akibat sering pindah tempat untuk menjamu lawan seperti di Karawang, Bandung dan Kuningan, Jawa Barat, karena Stadion Benteng yang semula sebagai markas dalam tahap perbaikan.
Sementara itu, pelatih Persita Bambang Nurdiansyah mengatakan pihaknya fokus berlatih tendangan ke gawang menjelang kompetisi karena dalam beberapa kali latih tanding tidak akurat membidik sasaran dan sering melenceng.
Pada musim kompetisi tahun ini, Persita menurunkan sejumlah pemain muda hasil pembinaan U-21 yang berasal dari berbagai klub di Kabupaten Tangerang.
Beberapa pemain yang dapat latihan khusus tersebut seperti Kerry Yudiono, Rian Miziar, Maman Abdurahman (belakang), Idris Afandi, Jalwandi Jamal, Stevanus Bungaran, Hari Habrian, Oktavianur Vernando (tengah).
Bambang mengatakan untuk pemain lini depan yakni Aldi Al Achya dan Riski Novriansyah serta penjaga gawang Usman Pribadi juga mendapatkan latihan serupa.
Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015
