Doha (ANTARA News) - Pemanah putra Indonesia, Rahmat Sulistiyawan berhasil menembus gagal mempersembahkan medali Asian Games XV untuk Indonesia setelah kalah dari pemanah Taiwan Kuo Cheng Wei pada perebutan medali perunggu, Selasa. Dalam pertandingan di Arena Panahan Lusasil, Doha, Rahmat menyerah 100-109 dari atlet berusia 23 tahun itu. Kuo berhasil menembus bidang emas (10 angka) sebanyak lima kali sementara Rahmat hanya dua kali. Sebuah kesalahan bidik pada panah kedua putaran pertama yang hanya menghasilkan enam poin, membuat Rahmat tertinggal tiga angka pada putaran pertama dan tidak bisa mengejar lagi. Namun demikian, prestasi pemanah berusia 21 tahun tahun itu menembus empat besar AG XV, menurut manajer Donald Pandiangan, sudah merupakan prestasi yang cukup baik. "Itu membuktikan bahwa sebenarnya kita bisa bersaing. Apalagi pada perempatfinal ia berhasil mengalahkan juara dunia dari Korea Selatan," kata Donald. Pada perempatfinal yang berlangsung Selasa (12/12) siang, atlet kelahiran Yogyakarta tersebut berhasil menaklukkan juara Piala Dunia 2006, Park Kyung Mo, dari Korea Selatan. Akan tetapi ia kemudian ditaklukkan pemanah senior Jepang Tomokazu Wakino, 82-100, pada semifinal. Ketika itu panah Rahmat sempat meleset ke angka empat pada tembakan keenam dan hanya ke angka satu pada tembakan ketujuh, yang membuat ia jauh tertinggal. Sementara Kuo Cheng Wei ditundukkan Im Dong Hyun dari Korsel pada semifinal. Im akhirnya merebut medali emas individu putra setelah mengalahkan Tomokazu Wakino, 108-101, pada partai final. "Saya agak kecewa atas hasil ini. Di arena ini angin bertiup kencang tetapi tidak stabil sehingga cukup menyulitkan saat akan melepas anak panah. Saya harus lebih banyak berlatih lagi untuk bisa mengantisipasi angin yang tidak stabil," jelas Rahmat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006