Damaskus (ANTARA News) - Militer Suriah telah menembak jatuh pesawat tanpa awak ("drone") milik Amerika Serikat di wilayah pesisir Provinsi Latakia yang merupakan wilayah pertahanan Presiden Bashar Al Assaad, kata media pemerintah pada Selasa (17/3).

Milter Amerika Serikat telah mengonfirmasi mereka kehilangan kontak dengan pesawat tanpa awak tak bersenjata jenis Predator yang terbang di wilayah Barat Laut Suriah pada Selasa hingga mendengar klaim pesawat tersebut telah ditembak jatuh.

Bila klaim tersebut benar, maka itu merupakan pertama kalinya tentara Suriah menyerang pesawat Amerika Serikat sejak koalisi perjuangan Negara Islam memulai penyerbuan terhadap kelompok jihadis di Suriah pada September lalu.

Klaim tersebut sebagaimana dikatakan para aktivis bahwa tentara rezim Suriah telah melakukan penyerangan menggunakan gas klorin yang menewaskan enam orang, termasuk tiga anak-anak.

Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan jatuhnya pesawat tak berawak Amerika Serikat itu dalam sebuah "breaking news".

"Pertahanan udara Suriah telah menembak jatuh pesawat pengintai Amerika Serikat yang berbahaya di Latakia Utara," kata berita tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara Suriah tidak berpartisipasi dalam serangan udara melawan Negara Islam, mereka sejauh ini menahan diri dari tindakan melawan pesawat yang terlibat dalam operasi koalisi yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengeluarkan kelompok ekstremis.

Damaskus menyatakan mereka telah diberi peringatan terlebih dahulu sebelum koalisi memulai serangan dan Menteri Luar Negeri Walid Muallem tahun lalu menyatakan Washington telah berjanji penyerangan mereka tidak akan memukul tentara Suriah.

Serangan di Suriah sebagian besar difokuskan di Provinsi Aleppo dan Raqa yang merupakan kubu pertahanan Negara Islam.

Namun, kampanye koalisi juga menargetkan kelompok lain dan menyerang posisi yang dipercaya dikuasai pejuangan-pejuang yang berafiliasi dengan Front Al Nusra, yang dikhawatirkan merupakan sayap Al Qaeda di Suriah.

Menurut pengamat hak asasi manusia Suriah yang berbasis di Inggris,pejuang-pejuang Negara Islam sebagian besar tidak ada di Provinsi Latakia bagian Barat Laut.

Namun, pejuang-pejuang Al Nusra aktif di provinsi tersebut, yang merupakan rumah bagi leluhur keluarga Assad dan benteng sekte Alawit Syiah.

Menurut pengamat tersebut, serangan telah menewaskan lebih dari 1.600 orang yang sebagian besar adalah jihadis.

(Uu.D018)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2015