Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan pihaknya telah memblokir video ISIS yang belum lama ini beredar dengan melibatkan anak-anak di bawah umur.

"Removal (penghapusan) oleh YouTube atas permintaan kami, untuk Asia Pasifik sudah dilakukan sejak kemarin pukul 13.00 WIB," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Meski begitu, bukan tidak mungkin konten itu telah ter-copy dan disebarluaskan melalui situs lain sehingga ia meminta masyarakat untuk aktif mengadukan kepada Pemerintah melalui berbagai saluran salah satunya melalui email di alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id jika menemukan konten berbau terorisme.

"Kalau memang ada ditemukan, segera laporkan akan kami tindak lanjuti."

Ia mengaku belum memiliki akses pemblokiran secara langsung untuk situs, akun, maupun konten di internet yang berbau terorisme sehingga masih menggunakan cara semi manual dengan menghubungi ISP atau video platform yang menjadi salurannya.

Menurut dia, lebih mudah untuk memblokir dan mengidentifikasi konten pornografi di internet karena di luar negeri konten-konten pornografi merupakan area komersial.

Jika dibandingkan dengan konten terorisme yang menurut dia lebih sulit untuk diidentifikasi sehingga memerlukan peran aktif masyarakat untuk mengadukan agar bisa ditindaklanjuti.

"Kalau pornografi mudah diidentifikasi karena komersial di luar negeri. Kalau soal terorisme tidak bisa ditemukan keyword-nya, jadi biasanya melalui pengaduan," katanya.

Ia mengatakan baru mulai pertengahan tahun ini Kominfo akan bisa memblokir secara mandiri untuk konten-konten yang tidak diinginkan di Indonesia jadi sementara ini masih menggunakan cara semi manual dengan menghubungi ISP.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015