Makassar (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR, Ali Mochtar Ngabalin, mendesak pemerintah pusat agar mengupayakan pengembalian aset-aset milik Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, karena aset itu juga kekayaan negara yang nilainya tak kecil. "Pemerintah harus punya kemauan politik (political will) yang kuat untuk melaksanakan hal itu," kata anggota Fraksi Bulan Bintang DPR tersebut, saat dihubungi di Makassar, Rabu, terkait HUT ke-69 LKBN ANTARA 13 Desember 2006. Anggota Dewan ini mengatakan kehadiran LKBN ANTARA sangat diperlukan media baik di daerah, lokal maupun nasional, khususnya terkait dengan pemberitaan. "Saya tidak bisa bayangkan kalau kantor berita ini tidak ada. Sejumlah media mungkin tidak akan bisa memperoleh berita-berita dari pelosok daerah Indonesia," jelasnya dan menambahkan bahwa jurnalis ANTARA kini tersebar se-antero nusantara, tempat media lain belum memiliki jurnalisnya di sana. Politisi asal Sulsel ini mengakui bahwa dirinya cepat mendapatkan informasi melalui ANTARA sebab itu dia berharap agar perubahan status hukum ANTARA segera terealisasi, sehingga lembaga ini bisa berbenah untuk menjadi kantor berita terkemuka sesuai visi dan misinya. Ali berharap Ultah ke-69 ini dijadikan momentum yang tepat bagi lembaga legislatif dan pemerintah unuk mengembalikan aset lembaga yang masih dikuasai pihak lain. "ANTARA merupakan aset negara yang nilainya tidak kecil," tegasnya. Hal senada dikemukakan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel, Drs H Azwar Hasan, MSi yang menyebutkan bahwa kehadiran kantor berita ANTARA ini sangat dibutuhkan baik di dalam negeri maupun mancanegara. Pasalnya, jaringan ANTARA ke daerah-daerah cukup luas dan berita yang dihasilkanya dipercaya serta mudah dan cepat diakses. Namun Azwar menyayangkan masih banyak media lain yang belum menyadari manfaat dari kantor berita ini. "Amat disayangkan karena masih banyak media yang mengakses berita melalui situs-situs internet yang beritanya tidak terjamin akurasinya," jelas dosen ilmu komunikasi FISIP Unhas itu. Meski era globalisasi saat ini telah banyak bermunculan media lain, tetapi hal tersebut tidak akan 'mematikan' kantor berita ini, justru kehadirannya makin diperlukan untuk mengakses berita-berita yang terjadi di daerah, apalagi ANTARA menjadi basis berita dan informasi ke dalam dan luar negeri. Azwar menilai ANTARA sudah melakukan pembenahan seiring dengan kemajuan teknologi, sebab itu dia berharap, HUT ANTARA kali ini bisa dijadikan momentum untuk terus meningkatkan kualitas beritanya, khususnya memperbanyak pemberitaan yang sifatnya investigasi (investigative reporting). (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006