Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan melakukan kunjungan ke dua negara Asia Timur, Jepang dan Tiongkok, mulai 22 hingga 28 Maret untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi.

"Menlu akan melakukan kunjungan kerja mendampingi Presiden ke Tokyo, Jepang dan Beijing, Tiongkok pada 22 sampai dengan 28 Maret. Tujuan utama kunjungan ini untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok, utamanya sektor ekonomi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat.

Kunjungan Presiden dan Menlu ke Tokyo dilakukan pada 22-25 Maret, sedangkan di Beijing pada 26-27 Maret. Kemudian, Presiden Jokowi dan Menlu Retno akan kembali ke Tanah Air pada 28 Maret.

Menurut Arrmanatha, kunjungan kerja itu dilakukan untuk menekankan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Jepang dan Tiongkok.

Dia menyebutkan, Jepang merupakan mitra strategis Indonesia dalam 10 tahun terakhir dan mitra dagang terbesar ketiga dengan nilai perdagangan sebesar 40,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Jepang juga merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai (investasi) sekitar 2,7 miliar dolar AS pada 2014. Selain itu, jumlah wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia mencapai 480 ribu sehingga Jepang menempati posisi terbesar kelima," ungkap dia.

Dalam kunjungan kerja ke Jepang, menurut Arrmanatha, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Kaisar Jepang dan menghadiri forum bisnis dengan 1.000 pengusaha Jepang.

"Dalam kunjungan di Jepang diharapkan ada beberapa kesepakatan terkait dengan perdagangan, investasi, dan kerja sama pertahanan," ujar dia.

Selanjutnya, pada 26 Maret di Beijing, Presiden Jokowi akan melaksanakan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping.

"Akan ada pertemuan dan pembicaraan dengan pengusaha Tiongkok dan forum bisnis. Tiongkok merupakan mitra komprehensif Indonesia dalam 11 tahun terakhir," jelas dia.

Jubir Kemlu itu menyebutkan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok mencapai 48 miliar dolar AS dan nilai investasi Tiongkok di Indonesia mencapai 800 juta dolar AS.

"Pada intinya, kita akan menekankan bahwa Indonesia adalah mitra penting bagi Jepang dan Tiongkok. Indonesia siap membuka peluang kerja sama," ujar Arrmantha.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2015