Mekkah (ANTARA News) - Warung-warung ala Indonesia yang menjual berbagai makanan dan barang kelontong bermunculan di Mekkah pada musim haji tahun ini saat ribuan jamaah calon haji Indonesia mengunjungi kota suci itu. Siaran Pers Media Center Haji Depag, Jumat, menyebutkan warung-warung memasang papan nama berbahasa Indonesia dengan menjual aneka barang seperti makanan, barang kelontong, serta pernak pernik haji. Warung makanan menawarkan berbagai menu khas Indonesia, seperti sate kambing, sate ayam, nasi rames, gado-gado, nasi goreng sampai pecel dengan harganya relatif murah, antara 5-10 Riyal. Keberadaan warung-warung makanan ini sangat membantu para jamaah haji asal Indonesia karena mereka tetap bisa menyantap makanan sesuai selera nusantara. Sementara selama di Mekkah, para jamaah haji tidak mendapatkan jatah makan dari katering. "Alhamdulillah kita ngga usah repot-repot masak sendiri, tinggal beli langsung beres. Tadinya saya bingung, soalnya saya tidak biasa dengan makanan yang aneh-aneh," kata salah seorang jamaah dari Jawa Barat. Warung-warung tersebut, meski bertulisan bahasa Indonesia, bukan berarti milik orang Indonesia atau milik para mukimin Indonesia yang tinggal di Saudi, tetapi sebagian diantaranya milik warga Mekkah asli. Jadi, tidak heran jika banyak tulisan atau ejaan di berbagai papan nama keliru, misalnya. "Toko Indonesia, Joual Macam-macam Barang", dan "Toko Indonesia, Sumua Barang Mora".(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006