Padang (ANTARA News) - Hingga Jumat petang baru dua jenazah korban dari 18 orang yang dilaporkan tewas akibat bencana longsor di Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, sementara 16 korban lainnya masih terus dicari tim penyelamat dibantu warga setempat. Wartawan ANTARA News dari lokasi kejadian melaporkan, dua jenazah korban yang ditemukan itu adalah Riki (12) yang ditemukan anggota keluarganya pada Jumat subuh, dan Wadi (12) ditemukan pada pukul 12.30 WIB. Jenazah korban lainnya hingga menjelang Jumat sore masih dicari penduduk dan aparat keamanan di antara timbunan tanah dengan bebatuan yang dilakukan secara manual menggunakan cangkul maupun alat gali tradisional. Mereka melakukan hal itu lantaran alat berat belum dapat mencapai lokasi, karena sulit memasuki kawasan yang ditimbun longsor berada di wilayah perbukitan. Masyarakat bersama tim Satkorlak yang terdiri dari Prajurit TNI (60 orang), dan Kepolisian (200 orang). Komandan Distrik Militer (Dandim) 0309 Solok, Letnan Kolonel Untung Sunanto, mengatakan bahwa pencarian korban sulit dilakukan, karena lokasi medan cukup berat di daerah perbukitan dan baru menggunakan peralatan manual, seperti cangkul. "Mobil yang mengangkut alat berta masih sulit mencapai lokasi karena kondisi jalan yang sempit," katanya. Tanah yang menimbun rumah-rumah warga berasal dari longsoran Bukit Taronggang Anak, Air Silarian, Nagari Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumbar. Selain 18 korban yang diduga tewas tertimbun lonsoran tanah, ada 11 warga lainnya mengalami luka-luka dan telah dirawat di Rumah Sakit Tentara Solok, mereka adalah Feri (35), Minah (35), Sul (30), Liana (60), Syamsinar (45) dan Khaidir (50). Selanjutnya, Limar (25), Mansur (35), Syakban (35), Deri (8) dan Jup (30), satu korban diantaranya adalah ibu hamil dengan usia kandungan delapan bulan. Menurut dia, upaya evakuasi korban longsor masih terus dilakukan dibantu anggota masyarakat lainnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006