Padang (ANTARA News) - Sejumlah alat berat yang akan digunakan untuk mengevakuasi warga yang masih tertimbun longsor cukup sulit mencapai lokasi karena medan jalan menuju di lokasi adalah perbukitan dan sempitnya badan jalan. ANTARA Newsdari lokasi kejadian, Jumat, melaporkan jarak lokasi tanah longsor berada 2 KM dari tepi jalan raya, dengan lebar jalan cukup sempit sehingga menyulitkan alat berat memasuki lokasi. Musibah tanah longsor yang terjadi di Nagari Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, telah menewaskan sebanyak 18 orang warga yang umumnya balita dan usia lanjut dan 11 orang terpaksa dirawat akibta luka berat dan ringan. Belum lagi puluhan mobil pejabat serta masyarakat yang diparkir hingga ke badan jalan serta ramainya warga yang mamadati lokasi tersebut cukup menyulitkan kendaraan untuk evakuasi keluar masuk. Hingga pukul 17.30 dilaporkan hanya ada satu alat berat yang berhasil mencapai lokasi dari empat unit yang direncanakan sehingga upaya evakuasi berjalan lambat. Belum satupun jasad korban yang berhasil ditemukan selain dua jasad yang telah ditemukan sebelumnya, yaitu Riki (12 tahun) yang ditemukan anggota keluarganya pukul 4.30 WIB dan Wadi (12 tahun) pada jam 12.30 WIB. Upaya evakuasi masih dilakukan aparat TNI dan kepolisian masih secara manual dengan menggunakan cangkul dan tangan, dan dibantu anjing pelacak untuk mengetahui posisi korban. Lokasi yang tertimbun longsor mencapai lima hektar yang seluruhnya merupakan wilayah perbukitan dan lembah, yang merupakan lokasi perumahan warga serta lahan perkebunan markisa milik warga. Menurut Bupati Solok, Gusmal, di Solok ada empat kecamatan yang rawan longsor tersebut karena lokasi yang hampir 95 persen berada di perbukitan yaitu Kecamatan Hiliran Gumanti, Air Dingin Lembah Gumanti, Tigo Lurah dan Payung Sekali. Warga di empat kecamatan itu telah lama diingatkan agar pindah ke lokasi perkampungan terdekat dan hanya berladang di daerah itu, namun mereka tidak mengindahkannya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006