Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Flores, NTT baru akan melakukan evakuasi warga Pulau Palue apabila aktivitas Gunung Rokotenda yang berada di pulau terluar wilayah Sikka itu meningkat, kata Asisten II Setda Kabupaten Sikka, Hendro Kerong. Warga Palue dilaporkan dalam kepanikan setelah gempa mengguncang daerah itu sebanyak 25 kali sejak Kamis hingga Jumat malam menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Rokotenda, wartawan ANTARA dari Sikka, Sabtu. "Kami masih menunggu hasil analisa dari pos pengamatan gunung api. Kalau memang diperlukan, maka pemerintah akan segera melakukan evakuasi warga," kata Hendro. Gunung Roktenda memiliki ketinggian 875 meter diatas permukaan laut. Lokasi pemukiman yang terletak di lereng gunung ini ditempuh dengan perahu kayu dari pusat ibukota Kabupaten Sikka selama sekitar enam jam. Gunung Rokotenda ini meletus pertama kali dengan kekuatan yang sangat dasyaat pada 4-25 Agustus 1928. Letusan terakhir pada 23 Maret 1985 dengan embusan abu mencapai 2.000 meter dan lontaran material 300 meter di atas puncak. Pada 16 Januari 2005, Gunung Rokotenda kembali menunjukkan aktivitas dan oleh Direktorat Vulkanologi Bandung ditetapkan dalam status siaga. Henyo Kerong menambahkan, pemerintah Kabupaten Sikka akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkab Ende, karena evakuasi warga dalam keadaan darurat hanya bisa dimungkinkan ke wilayah Kabupaten Ende. "Kalau pilihannya harus evakuasi, maka wilayah yang paling dekat adalah Kabupaten Ende karena pemukiman penduduk lebih dekat ke wilayah Ende," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006