Milan (ANTARA News) - Pemilik AC Milan Silvio Berluconi dapat menjual klub itu kepada grup yang memiliki hubungan langsung dengan pemerintah Tiongkok, pada pergerakan yang akan membuat kedua raksasa Milan dimiliki pihak Asia, demikian laporan-laporan di Italia pada Kamis.

Spekulasi seputar penjualan juara Eropa tujuh kali Milan telah meningkat pada setahun terakhir, di tengah kesulitan klub untuk bersaing di Liga Italia, dan kegagalan mereka menembus kompetisi Eropa.

Milan yang dilatih Felippo Inzaghi saat ini menghuni peringkat kedelapan di Liga Italia, tertinggal 14 angka dari peringkat ketiga sekaligus tempat terakhir kualifikasi Liga Champions dan tertinggal 29 angka dari pemuncak klasemen Juventus.

Di tengah krisis yang masih berlangsung di Liga Italia, Berlusconi gagal berinvestasi besar-besaran pada pemain-pemain papan atas. Justru, spekulasi yang beredar mayoritas adalah ia dilaporkan berhasrat untuk mencuci tangannya di klub itu.

Laporan-laporan terkini mengutip Berlusconi yang berkata "penjualan 75 persen saham klub kepada pihak Tiongkok telah terjadi. Pernyataan itu, menurut Askanews, dibuat oleh Berlusconi pada Selasa malam di acara pribadi.

Gazzetta dello Sport merupakan salah satu media yang melaporkan ceita itu dan harian olahraga Italia itu berkata bahwa 75 persen saham dapat dijual dengan harga berkisar 1-1,5 miliar euro.

Milan disebut-sebut sebagai salah satu klub asing paling populer di Tiongkok dan tekanan bagi Berlusconi untuk menjualnya, menurut Gazzetta, datang langsung dari pemerintah Tiongkok ketika mereka berupaya mendongkrak profil sepak bola di negaranya.

Laporan itu menambahi bahwa Berlusconi meminta agar putrinya, Barbara, yang saat ini menjadi ketua bersama untuk klub bersama dengan Adriano Galliano, tetap menjadi administrator klub dalam kesepakatan yang akan datang.

Berlusconi dilaporkan akan bertemu dengan delegasi Tiongkok pada beberapa hari mendatang di Arcore, namun itu tidak akan menjadi yang pertama kalinya bagi taipan media Italia serta mantan perdana menteri Italia itu menjamu calon-calon pembeli potensial.

Laporan-laporan bulan lalu mengklaim bahwa Berlusconi telah menandatangani kesepakatan pendahuluan untuk menjual 30 persen saham klub kepada pengusaha Thailand bee Taechaubol pada akhir Mei dengan harga 250 juta euro.

Pada Februari, miliarder Tiongkok Wang Jianlin, yang belakangan membeli perusahaan raksasa pemasaran olahraga asal Swiss Infront dengan harga 1,05 miliar euro, serta 20 persen saham di klub juara bertahan Liga Spanyol Atletico Madrid, memasuki persaingan sebagai calon investor.

Perusahaan milik Berlusconi, Fininvest, secara konsisten membantah bahwa mayoritas saham klub kini berada di lantai bursa. Pada Kamis, Fininvest belum berkomentar mengenai informasi-informasi terakhir.

Jika kesepakatan itu terwujud, Milan akan menjadi klub Italia kedua yang dijual ke investor asal Asia. Pengusaha asal Indonesia Erick Thohir membeli 70 persen saham Inter Milan pada November 2013, demikian AFP.

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015