Malang (ANTARA News) - Sebanyak 193 film yang mengangkat tema kearifan lokal Malang bakal ikut ambil bagian dalam Malang Film Festival (MAFI Fest) 2015 yang digelar di gedung Theater Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai 2-4 April 2015.

Menurut Direktur MAFI Fest 2015, Maharina di Malang, Jumat, panitia sengaja mengangkat tema kearifan lokal untuk menggambarkan bahwa MAFI Fest menjadi wadah anak-anak muda untuk mengekspresikan kreasinya, apalagi para film maker juga berpotensi besar untuk memperkenalkan kearifan lokal masing-masing yang ada di belahan nusantara.

"Dari 193 film pendek tersebut rinciannya adalah 102 film fiksi pendek, 24 film dokumenter mahasiswa dan 67 film kategori karya pelajar. Film-film yang dilombakan ini berdurasi tidak lebih dari 30 menit dan nantinya ada beberapa yang diputar untuk umum," ujarnya.

Hanya saja, lanjutnya, penyelenggaraan MAFI Fest yang ke-11 ini tidak banyak diikuti oleh sineas dari Malang, bahkan jumlahnya menurun jika dibandingkan tahun lalu.

Karena peserta dari Malang sedikit, panitia menyediakan sesi khusus yang bertajuk "Nawak Ngalam" dan boleh diikuti peserta umum.

Ia mengakui sesi khusus Nawak Ngalam tersebut sebagai bentuk apresiasi film pendek karya anak-anak Malang yang tidak lolos kurasi, namun tetap mempunyai kesempatan untuk diputar secara khusus.

Beberapa film yang bakal diputar secara khusus di sesi Nawak Ngalam itu di antaranya berjudul "Sebongkah Hadiah dari Alam", "We Need Extreme Park" dan "Kibaran Satu Jiwa" untuk kategori dokumenter.

Sedangkan untuk kategori fiksi, film yang diputar adalah "Menembus Batas" dan "Woeroeng". Film-film tersebut bakal diputar pada hari terakhir pelaksanaan MAFI Fest 2015, Sabtu (4/4) di Dome UMM.

"Melalui sesi khusus Nawak Ngalam ini, kami berharap mampu memacu senies film pendek di Kota Malang. Kami juga berharap MAFI Fest yang diselenggarakan setiap tahun ini juga bisa mewadahi semua kalangan untuk terus berkarya di dunia film," katanya.

Untuk penjurian film-film pendek di ajang MAFI Fest 2015 tersebut, panitia menghadirkan juri kategori fiksi yang menangani sinematografer Kuldesak garapan Riri Reza, yakni Yudi Datau dan juri kategori dokumenter, Tedika Puri Amanda.

Yudi Datau maupun Tedika Puri Amanda mengemukakan peran pemerintah dalam memberikan dukungan terhadap perfilman di Tanah Air sangat minim.

"Selama saya berkutat di dunia film, peran pemerintah bisa dibilang masih nol besar dan para sineaslah yang harus berusaha sendiri, ada atau tidaknya sineas tetap berkarya dan membuat film," kata Yudi Datau.

MAFI Fest 2015 merupakan penyelenggaraan yang kesebelas kalinya. Setiap tahun acara tersebut diselenggarakan oleh kelompok mahasiswa pecinta sinematografi Kine Klub UMM.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2015