Palu (ANTARA News) - Perum Bulog Sulawesi Tengah (Sulteng) kini menunggu instruksi gubernur di daerahnya untuk menggelar operasi pasar (OP), guna menstabilkan kembali gejolak harga beras di pasaran setempat. "Bulog baru akan meggelar OP setelah mendapat rekomendasi dari gubernur," kata Usep Karyana, pimpinan instansi itu kepada ANTARA News di Palu, Sabtu. Menurut dia, mekanisme pelaksanaan OP di tingkat pusat hingga di daerah-daerah sudah diatur dan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari gubernur, bupati/walikota. "Jadi, sepanjang belum ada rekomendasi dari pemerintah daerah, sekalipun harga beras di Sulteng terus melonjak melebihi batas toleransi, pihak kami tidak berani menggelar OP," katanya. Sekalipun demikian, Usep mengatakan begitu Bulog Sulteng mengantongi rekomendasi dimaksud, langsung menggelar OP dengan melempar stok beras ke pasar-pasar tradisional sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. "Jadi instansi kami sekarang tinggal menunggu perintah dari gubernur," ujarnya. Ia mengakui, harga semua jenis beras di pasaran Sulteng, termasuk Kota Palu, terus bergerak naik kurun sepekan terakhir dan kenaikannya semakin mengkhawatirkan masyarakat luas. Karena itu, menurut dia, pemerintah daerah setempat perlu segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar para pedagang tidak seenaknya menaikan harga secara sepihak untuk mendapatkan keutungan lebih besar. Menurut Usep, yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga beras adalah kalangan masyarakat menengah ke bawah. "Kasihan kalau sampai ada warga yang tidak bisa lagi membeli beras, sebab harganya sudah tak bisa terjangkau," tuturnya dan menambahkan memang Bulog Sulteng menyalurkan beras untuk warga miskin (Raskin), tetapi hanya sampai bulan November 2006.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006