Jakarta,  (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) menargetkan penerapan sistem tiket elektronik di KA Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2010 atau mundur dari target 2008.

"Kita akui ini mundur dari target," kata Dirut PT KA, Ronny Wahyudi kepada pers di Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, tegasnya, pihaknya sudah memerintahkan Dirut PT KA Jabotabek, untuk mempersiapkan penerapan sistem tiket elektronik pada 2010. "Ini untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang," katanya.

Sejumlah langkah yang seharusnya dipersiapkan antara lain, stasiun di Jabotabek harus steril. "Sejumlah stasiun harus steril dan fasilitasnya harus terintegrasi alias konek," katanya.

Ronny berharap, sistem tiket elektronik di KA Jabodetabek tidak parsial seperti hanya lintas Jakarta-Serpong, Jakarta-Bogor, tetapi semua lintasan di Jabodetabek.

Tentang tiket elektronik yang pernah diujicobakan di lintas jalur ganda Jakarta-Serpong pada awal 2007 itu menjadi mubazir.

"Iya memang mubazir. Dulu, waktu diresmikan, sudah ada gerai dan alat yang dipersiapkan, tetapi entah mengapa tidak juga dilaksanakan," katanya.

Padahal, sistem tiket elektronik di Jakarta-Serpong yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada awal 2007 itu, rencananya akan diikuti oleh penerapan sistim tiket elektronik dengan anggaran yang dipersiapkan mencapai Rp341 miliar.

Namun, sampai sekarang rencana itu, tidak jelas dan sarana yang terlanjur dipersiapkan di sejumlah stasiun, mangkrak dan tidak jelas peruntukannya.

Sebelumnya, PT KA mengumumkan, telah membukukan laba secara tak sengaja pada 2008 sebesar Rp40 miliar, menyusul tingginya harga minyak mentah dunia saat itu yang berujung pada tingginya harga tiket pesawat.

"Targetnya rugi Rp57 miliar, ternyata harga tiket pesawat mahal selama 2008 sehingga KA jadi favorit dan malah untung Rp40 miliar," kata kata Ronny.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009