Khost, Afghanistan (ANTARA News) - Sembilan anggota Taliban dan seorang tentara Afghanistan tewas, sementara 14 pemberontak ditangkap dalam pertempuran di sejumlah wilayah di Afghanistan Senin, kata pejabat negara tersebut, Senin. Bentrokan bersenjata terjadi Senin pagi setelah hampir 200 pemberontak melintasi perbatasan dari arah Pakistan dan menyerang pos perbatasan di Provinsi Khost, bagian timur Afghanistan, kata polisi. Lima pejuang Taliban dan seorang tentara Afghanistan tewas dalam baku tembak yang berlangsung berjam-jam itu, kata Gul Dad, polisi provinsi Khost. Empat warga Afghanistan juga ditahan. "Kelompok militan asal Pakistan juga termasuk di antara orang-orang yang baku tempat dengan tentara kami," kata Dad seraya menyebutkan bahwa sejumlah dokumen ditemukan di jenazah pemberontak yang tewas. "Pertempuran tersebut sangat hebat," katanya. Jurubicara Taliban Mohammad Hanif mengakui bertanggung jawab atas serangan atas nama kelompok Islam yang tersingkir, namun mengatakan bahwa hanya satu anggotanya yang terbunuh. Bentrokan terjadi beberapa hari setelah Presiden Afghanistan Hamid Karzai menuduh pemerintah Pakistan untuk yang pertama kalinya mendukung pemberontak Taliban. Namun Islamabad membantah tuduhan itu. Sementara itu empat anggota Taliban tewas dalam bentrokan di provinsi Kandahar, yang juga mengakibatkan tiga tentara asing cedera, kata militer AS dalam sebuah pernyataan. Dalam serangan dengan dukungan pesawat tempur tersebut sejumlah senjata, termasuk ranjau dan bahan peledak di sita. Juga pada hari Senin, tentara koalisi yang didukung pasukan Afghanistan berhasil menangkap 10 orang yang dicurigai sebagai teroris, termasuk seorang yang memiliki kaitan dengan Al-Qaeda di provinsi Kunar, dekat perbatasan Pakistan. "Dalam operasi tersebut seorang kurir senjata dan bahan peledak yang terkait dengan gerakan dari negara lain berhasil ditangkap,"demikian pernaytaan dari tentara koalisi pimpinan AS tersebut. Tersangka yang nama dan asal negaranya masih dirahasiakan itu juga diduga memfasilitasi aksi bom bunuh diri yang dalam beberapa bulan terakhir ini meningkat. Sekitar 4.000 orang, sebagian besar anggota kelompok pemberontak, tewas di Afghanistan tahun ini sehingga 2006 ini merupakan tahun berdarah bagi negara tersebut sejak penyerbuan AS tahun 2001, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006