Padang (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI mengingatkan jajaran pendidik di Tanah Air tidak sampai kualitas ujian nasional menjadi berkurang karena mulai tahun ini UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan bagi siswa di sekolah.

"Jangan melihat seolah-olah UN ini bobotnya berkurang, walaupun bukan penentu kelulusan. Fungsinya ada tiga yaitu pemetaan kualitas pendidikan, syarat masuk ke perguruan tinggi dan alat pemerintah memberikan bantuan ke sekolah," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sohibul Iman di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu saat melakukan peninjauan pelaksanaan ujian nasional di Padang bersama delapan anggota Komisi X lainnya didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, Wali Kota Padang Mahyeldi dan Kepala Dinas Pendidikan Padang Habibul Fuadi.

Menurut Sohibul, ketika diputuskan ujian nasional tidak menjadi penentu kelulusan, secara psikologis guru merasa dihargai karena kelulusan siswa ada di tangan mereka.

"Siswa juga senang karena tekanannya tidak terlalu besar, tapi diingatkan jangan memandang remeh," ucap dia.

Sohibul mengatakan dengan tiga fungsi ujian nasional tersebut, diharapkan semua pihak tetap menjaga kualitas pelaksanaannya.

Terkait ada kekhawatiran, jika UN tidak menjadi penentu kelulusan dan diserahkan kepada sekolah sehingga standar kelulusan menjadi rendah, Sohibul mengatakan sudah mengingatkan agar hal itu tidak terjadi saat melakukan pembahasan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kepala sekolah dan guru harus punya integritas, jalankan mekanisme saling kontrol dalam menentukan kelulusan siswa," kata dia.

Selain itu, ia mengingatkan agar komite sekolah juga ikut mengawasi agar dalam penentuan kelulusan siswa dilakukan dengan transparan apalagi pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal mengatakan kemungkinan pihak sekolah berlaku tidak transparan dalam penentuan kelulusan peluangnya kecil.

"Kalau ada sekolah yang bermain mungkin ada satu atau dua, tapi kalau sekolah besar kepala sekolah dan gurunya serius," ujar dia.

Ia menyebutkan pada tahun ini UN tingkat SMA di Sumbar diikuti 75.704 siswa terdiri atas SMA/MA, SMK, SMALB serta Paket C yang digelar pada 13 hingga 15 April 2015.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015